Peran Indonesia Wujudkan Poros Maritim Dunia Kian Nyata

Ini kata Deputi I Bidang Kedaulatan Kemaritiman Kemenko Maritim, Arief Havas Oegroseno soal RI jadi pusat maritim dunia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 21 Okt 2017, 21:00 WIB
Deputi I Bidang Kedaulatan Kemaritiman Kementerian Koordinator Bidang Maritim, Arief Havas Oegroseno menyebut ilegal fishing di Indonesia berkurang pesat. (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Liputan6.com, Jakarta - Visi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat maritim dunia kian nyata saja. Demikian yang disampaikan oleh Deputi I Bidang Kedaulatan Kemaritiman Kementerian Koordinator Bidang Maritim, Arief Havas Oegroseno.

"Dari catatan kami, angka ilegal fishing kian berkurang. Perizinan untuk kapal juga tidak sulit, asalkan jelas tujuannya. Selain itu, dari sisi ekonomi, masyarakat pesisir sudah semakin baik dan tindakan kita di Selat Malaka dan Selat Singapura sudah bagus," kata Havas dalam paparannya di Conference on Indonesian Foreign Policy, CIFP 2017, di The Kasablanka Jakarta, Sabtu (21/10/2017).

"Research bawah laut sudah luas. Kita juga tengah mengembangkan reseach baru soal kapal selam. Yang paling penting adalah soal equality dan rute kapal yang bagus serta laut yang lebih kaya dengan jumlah ikan yang lebih banyak,” tambahnya.

Dalam pemaparannya, Havas juga sempat menjelaskan soal pilar dari poros maritim dunia yang dicanangkan oleh pemerintah.

"Ada perubahan, awalnya lima pilar kini menjadi tujuh pilar," ujar Havas.

Namun, ada beberapa hambatan dan tantangan yang menurut dia cukup terlihat dari visi poros maritim dunia ini, yaitu kultur masyarakat itu sendiri.

"Ini masalah kultur. Di Indonesia bukan hanya ada laut, tapi juga gunung. Kultur warga pesisir dan warga gunung itu kan beda. Tapi ya jelas selalu diusahakan," tutur dia.


Tips Mengurangi Hambatan

Untuk mengurangi hambatan dan tantangan tersebut, Havas berharap bahwa pemerintah daerah pun berperan dalam visi negara. Ia mengungkapkan, peran pemerintah daerah akan sangat membantu mewujudkannya.

Sementara itu, diplomat senior Hasyim Djalal mengatakan, Indonesia sudah semakin dekat dengan visi poros maritim dunia.

"Saya melihat visi dan misi Presiden Joko Widodo menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia untuk masa depan bangsa," ujar Hasyim.

Ia pun berharap visi dan misi Presiden Jokowi dapat dihargai oleh masyarakat Indonesia dan mendapat dukungan penuh.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya