Liputan6.com, Brasilia - Operasi besar-besaran dilakukan oleh aparat Brasil. Kali ini, targetnya bukan bandar narkoba atau geng kriminal, melainkan para pelaku pedofilia yang menargetkan anak-anak.
Sebanyak 108 orang ditangkap dalam operasi lawan pedofilia, yang tak hanya terbesar di Brasil, tapi juga di Amerika Latin.
Advertisement
Para tersangka ditangkap di 24 negara bagian dan juga di ibu kota Brasil, Brasilia.
Menteri Kehakiman, Torquato Jardim mengatakan, mereka yang ditangkap adalah bagian dari jaringan pelaku mesum yang membagikan gambar pornografi anak-anak, melalui komputer dan telepon genggam.
Sebelum operasi dilakukan, aparat melakukan penyelidikan selama enam bulan, yang juga melibatkan bantuan pihak imigrasi Amerika Serikat dan Eropa.
Seperti dikutip dari BBC, Sabtu (21/10/2017), penyelidik menemukan lebih dari 150 ribu file yang berisi gambar tak sopan, yang diakses lewat dark web atau kumpulan situs yang tidak terindex oleh mesin pencari atau search engine.
Di antara para tersangka yang dibekuk ada pensiunan polisi, pegawai negeri, dan sejumlah orang yang bertanggung jawab atas klub sepak bola remaja.
Menteri Torquato Jardim mengatakan, para pelaku menggunakan modus canggih untuk berkelit dari polisi.
"Mereka menyimpan foro-foto hasil kejahatan di komputer seseorang di wilayah lain di Brasil, bahkan di luar negeri," kata dia.
"Bahkan pemilik komputer yang menyimpan materi tersebut sama sekali tak sadar."
Operasi tersebut pada awalnya menargetkan tersangka yang berbagi materi pedofil.
Namun, setelah menyita puluhan komputer, telepon genggam, CD, dan perangkat keras, penyelidik menemukan bahwa kelompok kriminal tersebut juga memproduksi materi pornografi untuk didistribusikan di internet.
File-file yang ditemukan bahkan memuat gambar-gambar memuakkan, yang menjadikan anak-anak kecil bahkan bayi sebagai korbannya.
Kepada polisi, sejumlah anak dan remaja yang jadi korban mengaku dijerumuskan oleh kerabat bahkan orangtua mereka.
Hingga berita ini diturunkan, penyelidikan masih dilakukan. Belum jelas apakah jaringan pedofilia tersebut beroperasi secara independen di Brasil atau terkait dengan sindikat kriminal lain di luar negeri.
Operasi di Spanyol
Operasi besar-besaran juga dilakukan Spanyol pada Maret 2017. Polisi Spanyol menangkap 102 orang atas kepemilikan dan distributor materi pornografi anak di Internet.
Seperti dikutip Washington Post, penyelidikan awal kepolisian berhasil menemukan 450.000 gambar dan video di beberapa komputer yang menunjukkan konten kekerasan seksual terhadap balita dan anak usia di bawah 14 tahun. Barang bukti itu diperoleh dari hasil penggerebekan 90 rumah dan lebih dari 400 perangkat komputer.
Dari penyeledikan awal itu, untuk sementara polisi berhasil mengidentifikasi 10 anak yang menjadi korban. Sedangkan untuk detil informasi lain masih dalam tahap penelusuran lebih lanjut.
Geger kasus serupa juga terjadi di Indonesia pertengahan Maret 2017 lalu. Kepolisian RI mengungkap sindikat pornografi dunia maya melalui media sosial Facebook dengan nama 'Official Candy's Group'. Empat tersangka yang menjadi dalang berhasil di tangkap.
Menurut penyelidikan polisi, sindikat pornografi anak via Facebook itu memiliki jaringan dengan sindikat internasional. Pelaku mendapatkan konten foto dan video dari sindikat itu melalui aplikasi interaksi WhatsApp, dan kemudian didistribusikan kembali ke media sosial Facebook.
Advertisement