Mentari Pagi di Pulau Putri, Pulau yang Banyak Dihuni Kaum Hawa

Jika datang musim berlayar, Pulau Putri nyaris hanya dihuni oleh kaum hawa.

oleh Mohamad Fahrul diperbarui 22 Okt 2017, 06:02 WIB
Suasana Panatai Pulau Putri Terlihat Dari Tengah Laut (Liputan6.com/Mohamad Fahrul)

Liputan6.com, Madura - Kabupaten Sumenep merupakan daerah ujung timur Pulau Madura yang memiliki ratusan pulau, baik berpenghuni maupun tak berpenghuni. Di antara pulau-pulau tersebut terdapat beberapa pulau yang memiliki keindahan alam untuk dijadikan tempat berlibur.

Dari kurang lebih 126 pulau hanya terdapat 46 yang berpenghuni, salah satunya Pulau Raas, Kecamatan Raas. Di pulau itu, ada sebuah pulau kecil yang berjuluk Pulau Putri tepatnya di Desa Tonduk. Untuk tiba ke Pulau Putri harus menempuh perjalanan laut menggunakan perahu sekitar 20 menit setelah sampai di Pelabuhan Pulau Raas.

Dalam setengah perjalanan menuju pulau kecil yang disebut Pulau Putri terlihat keindahan pasir putih beserta jejeran perahu-perahu nelayan yang sedang berada di pinggir pantai. Rasa penasaran ingin tahu keberadaan Pulau Putri akan segera terjawab setelah tiba ke tambat labu yang terbuat dari desa setempat, setelah turun dari perahu, terlihat baliho 'Selamat Datang di Pulau Putri'.

Turun dari perahu dan berjalan sekitar 100 meter, sudah tampak ibu-ibu sedang membuat aneka aksesoris perhiasan. Begitulah keseharian aktivitas yang sering mereka lakukan untuk menambah penghasilan dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. 

Mengingat nama Pulau Putri seakan pulau tersebut hanya dihuni kaum hawa saja, tetapi pulau itu mendapat julukan Pulau Putri lantaran pada zaman terdahulu para kaum lelaki mayoritas menjadi nelayan yang berlayar ke luar daerah untuk mencari teripang. Sehingga ketika sudah berangkat berlayar hingga berbulan-bulan keberadaan pulau itu mayoritas dihuni para kaum hawa. 

"Jika sudah waktunya berlayar, di pulau ini hanya dihuni oleh kaum perempuan. Makanya dikenal dengan nama Pulau Putri," kata Sri Hajati Rahma, Kades Tonduk, Kecamatan Pulau Raas.

Sri Hajati menjelaskan, sampai sekarang mana Pulau Putri terus dikenal di kalangan masyarakat, bukan di pulau setempat saja, melainkan ke wilayah daratan daerah ujung timur Pulau Madura ini, Pulau Putri tetap terkenal. Bahkan seringkali ada warga luar daerah yang datang untuk menikmati keindahan Pulau Putri serta untuk mengetahui keberadaan Pulau Putri yang sebenarnya.

"Penghuni di desa ini memang lebih banyak kaum perempuan. Dari 5.000 jiwa, sekitar 3.000 itu perempuan dan 2.000 laki-laki," ucapnya.

Suasana Ibu-Ibu Sedang Membuat Aksesoris Perhiasan (Liputan6.com/Mohamad Fahrul)

Mayoritas kaum laki-laki yang ada di Pulau Putri berprofesi sebagai nelayan, itupun mereka tidak hanya melaut di daerah Kabupaten Sumenep saja. Tapi mereka berlayar ke luar daerah dalam waktu cukup lama, sehingga desa itu seringkali hanya dihuni kaum perempuan. Karena suaminya yang berlayar baru pulang kampung sekitar 4 bulan sampai satu tahun.

"Jadi kalau perempuan hanya di rumah saja. Bagi warga di sini sudah biasa suaminya pergi berlayar dengan waktu lama," katanya kepada Liputan6.com, Kamis 19 Oktober 2017.

Berlayar jauh dalam waktu lama menjadi hal biasa bagi kaum lelaki di Pulau Putri, demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, mereka merantau dengan membawa perahu untuk mencari teripang ke berbagai penjuru di perairan negeri ini.

Sehingga apabila beruntung ia akan membawa hasil melimpah, namun jika nasibnya kurang baik, ia harus pulang tanpa membawa apa-apa, bahkan masih harus menanggung beban utang yang dijadikan modal berlayar.

Saksikan video pilihan berikut ini!

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya