Liputan6.com, Pekanbaru - Diselenggarakan di gedung Bhayangkara Brimob Polda Riau, Kota Pekanbaru, audisi Liga Dangdut Indonesia Indosiar (LIDA) menarik antusiasme tinggi dari masyarakat. Ratusan warga rela mengantri dari pagi hingga siang, menunjukkan kebolehannya menyanyikan lagu dangdut.
Dikenal dengan Bumi Melayu, rupanya peserta dari Riau patut diwaspadai peserta 33 provinsi lainnya di Indonesia. Peserta yang lolos freecast 1 dan selanjutnya menjalani vidio booth, berhasil membuat kagum penyeleksi.
"Saya kira Riau sebagai salah satu provinsi yang patut diwaspadai daerah lainnya setelah kami melakukan seleksi tadi," kata PSRD Division Head, Ekin Gabriel, kepada Liputan6.com di Pekanbaru, Minggu (22/10/2017) siang.
Baca Juga
Advertisement
Dia menyebutkan, dasar kesenian Melayu yang dimiliki peserta di Riau menjadi keuntungan sendiri. Apalagi musik Melayu sendiri tak bisa dilepaskan dari perkembangan dangdut yang merupakan musik khas Indonesia.
"Saya kira ini sama dengan peserta yang di Padang ya, basic-nya Melayu dan itu menguntungkan," kata Ekin.
Menurut Ekin, antusiasme masyarakat Riau mengikuti audisi ini tak lepas dari pemilihan lokasi. Mako Brimob berada di jantung Kota Pekanbaru dan sangat mudah diakses.
"Lokasinya nyaman dan pusat kota, ini menjadi faktor antusias ataupun peminat dangdut untuk datang ke sini," kata Ekin.
Dari Riau sendiri, sama dengan provinsi lainnya, akan diambil 5 peserta terbaik. Kelimanya akan dikonserkan di daerah masing-masing sebagai seleksi untuk pemilihan perwakilan nasional.
"Setelah konser di 34 provinsi, diambil 1. Selanjutnya bertarung di final," terang Ekin.
Di Jakarta nanti, finalis LIDA akan dilatih penyanyi-penyanyi ternama, termasuk pelatih dari Indosiar. Tak hanya menawarkan suara, finalis provinsi juga mengenalkan budaya setiap daerah yang diwakilinya.
"Sebelum Ramadan 2018 nanti, itu sudah konser final. Acara ini akan ditonton jutaan pasang mata dari setiap provinsi, dan ini pertama kali kontes musik yang mempertemukan 34 provinsi," sebut Ekin. (M Syukur)