Jokowi Resmikan Masjid Terbesar Kedua di NTB

Jokowi meresmikan Masjid Nurul Bilad di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok Tengah, Jumat 20 Oktober 2017.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Okt 2017, 21:32 WIB
"Dengan mengucapkan Bismillahirahmanirrahim. Saya resmikan operasional Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika," sebut Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Masjid Nurul Bilad di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok Tengah, Jumat 20 Oktober 2017.‎ Peresmian masjid termodern di salah satu kawasan wisata terbaik di tanah air ini ditandai dengan penandatanganan prasasti.

‎Turut hadir dan menyaksikan prosesi peresmian tersebut, antara lain Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini M. Soemarno, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Development Corporation/ITDC) Abdulbar M. Mansoer.

‎Pembangunan masjid yang dibangun dengan dana sebesar Rp 41 miliar tersebut dilaksanakan oleh entitas anak WIKA, yaitu PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung) dalam kurun waktu 308 hari kerja, sejak 4 Januari 2017.

Direktur Human Capital dan Pengembangan WIKA Novel Arsyad menyatakan kegembiraannya atas selesainya pekerjaan masjid yang berada tidak jauh dari Pantai Kuta Mandalika. Dia meyakini kehadiran masjid tersebut akan memberikan manfaat bagi pengembangan kawasan ekonomi khusus yang pada hari yang sama juga diresmikan oleh Presiden Jokowi.

“Pengerjaan proyek ini sesuai target kontrak harus selesai pada 31 Oktober 2017. Alhamdulillah pada Jumat, 20 Oktober 2017 yang berbahagia ini WIKA mampu menyelesaikannya 11 hari lebih cepat. kami berharap Masjid Nurul Bilad yang berada di lokasi strategis dapat menunjang pengembangan pariwisata Mandalika dan membantu wisatawan untuk melaksanakan ibadah karena daya tampung yang besar,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (22/10/2017).

Masjid Mandalika terdiri dari 2 lantai dengan total luas 7.167,5 meter persegi dan dibangun di atas lahan seluas 0,8 hektar. Dengan kapasitas daya tampung hingga 1.500 jemaah, masjid ini merupakan masjid terbesar di KEK Mandalika dan terbesar kedua di Nusa Tenggara Barat setelah Islamic Center di Ibukota Mataram.

Selain daya tampung yang besar, arsitektur masjid pun menjadi daya tarik bagi masyarakat khususnya wisatawan Mandalika.

“Masjid Nurul Bilad tampil elegan dengan desain eksterior yang mengadopsi konsep adat Suku Sasak. Dari sisi pencahayaan, bentuk atap Masjid Nurul Bilad mampu memaksimalkan pencahayaan alami dan konsep tanpa dinding memudahkan sirkulasi udara,” lanjut Novel

 


Groundbreaking hotel

Setelah peresmian Masjid Nurul Bilad, Menteri BUMN Rini M Soemarno dan Menteri koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution bersama Direksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Novel Arsyad, Direktur Utama WIKA Gedung Nariman Prasetyo dan Direktur Operasi WIKA Gedung, Widhi Pudjiono melangsungkan groundbreaking pembangunan Pullman Hotel.

ITDC sebagai pemilik proyek menunjuk WIKA Gedung sebagai kontraktor pelaksana dengan lingkup pekerjaan meliputi struktur, arsitektur dan plumbing. Proyek Pullman Hotel & Resort ini akan dibangun diatas lahan seluas kurang lebih 5.000 m2 dengan luas bangunan 32.748 m2 dengan masa pembangunan 720 hari kalender dan masa pemeliharaan 365 hari kalender.

Novel menyatakan kebanggaannya karena dipercaya untuk membangun hotel dan resort yang nantinya dapat bersanding dengan hotel-hotel kelas dunia lainnya.

“Proyek ini akan menjadi salah satu resort bintang 5 terbaik di Lombok yang mampu bersaing dengan hotel-hotel premium bintang 5 di dunia internasional. Capaian ini membuktikan bahwa kualitas yang dimiliki oleh WIKA telah mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak khususnya ITDC sebagai pemilik proyek,” ujar Novel

Sementara itu, Direktur Utama WIKA Gedung Nariman Prasetyo mengatakan pengerjaan proyek Pullman Hotel and Resort ini akan menggunakan metode Green Construction yang mana material dan alat yang digunakan berbasis eco green.

Nariman percaya dengan mengerjakan proyek ini, WIKA Gedung akan mendapatkan keuntungan tidak hanya dari sisi keuangan perusahaan tapi juga karena nilai lebih ketika dihadapkan pada kesempatan untuk mendapatkan proyek bergengsi lainnya.

“Peluang untuk mendapatkan proyek pengerjaan gedung atau hotel dengan standar internasional semakin terbuka. Kami akan menjaga standar kualitas pengerjaan untuk tetap tinggi agar pemilik proyek pun puas dengan hasil kerja kami,” tandas Nariman.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya