Liputan6.com, Purwakarta - Suasana haru pecah saat warga Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, menyaksikan Tini Suningsih (55) menangis histeris sambil sujud syukur di atas panggung Safari Budaya yang digelar oleh Dedi Mulyadi.
Kejadian itu mengemuka kala kegiatan sapa warga yang sejak tahun 2013 lalu rutin digelar di berbagai daerah oleh Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat. Seperti halnya pada Sabtu, 22 Oktober 2017 yang berlokasi di Lapangan Abra, Kelurahan Cipedes.
Tini yang terpilih secara acak untuk naik ke atas panggung oleh Dedi tersebut menceritakan keluh kesah kehidupannya sehari-hari. Berdasarkan pengakuannya, Tini hanya mendapatkan penghasilan Rp 20-25 ribu saja dalam sehari. Penghasilan tersebut dia peroleh sebagai imbalan mengiris singkong untuk dijadikan keripik.
"Saya enggak tahu singkongnya dijadikan keripik merek apa. Saya hanya bekerja menambah penghasilan, membantu suami yang sehari-hari menjadi buruh bangunan," jelasnya sambil tertunduk sedih.
Penghasilan sang suami hanya sebesar Rp 65 ribu sehari. Itu pun jika mendapatkan orderan sebagai buruh bangunan. Jika tidak, seringkali Tini merasa bingung untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau bapak sakit, kalau bapak enggak lagi kerja, saya sering merasa bingung. Saya hanya bisa mendoakan bapak agar sehat terus," ucapnya terisak.
Panggung Safari Budaya malam tersebut ternyata mendatangkan berkah tersendiri bagi Tini dan keluarganya. Merasa prihatin atas kondisi Tini, Dedi Mulyadi memimpin donasi secara spontan untuk menyediakan modal usaha bagi Tini dalam bisnis membuat keripik singkong sendiri.
"Mudah-mudahan modal usaha ini bisa lancar, bisa membantu sekolah anak saya yang masih SD supaya tidak seperti kakak-kakaknya yang cuma tamat SMP," ucap Dedi.
Korban Pembangunan ala Urban
Menurut keterangan Tini, awalnya ia merupakan warga Kelurahan Cipedes, tempat kegiatan digelar. Namun karena kebutuhan, dirinya terpaksa menjual tanah dan rumahnya seharga Rp 10 juta. Ia pun membeli tanah seharga Rp 6 juta di Kelurahan Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Jika ada uang lebih, dirinya kerap mengunjungi anak sulungnya yang masih tinggal di Kelurahan Cipedes.
"Iya, terpaksa dijual, lalu beli tanah satu tumbak di Lembang, harganya Rp 6 juta. Tapi anak saya yang paling besar masih tinggal di sini," katanya.
Tini pun berharap kehidupan pedih yang dia alami tidak turut dialami oleh anak-anaknya. Secara maksimal, dikatakan Tini, dirinya akan menggunakan dana hasil "udunan" untuk membuka usaha sendiri.
Dalam kegiatan Safari Budaya itu sendiri, ditampilkan berbagai kesenian khas Sunda, seperti tarian, pencak silat, dan bobodoran. Acara tersebut menghadirkan pelawak Sunda, Ohang, sebagai bintang tamu.
Saksikan video pilihan berikut ini: