Liputan6.com, Jakarta Chairman Jababeka & Co, S. D. Darmono menceritakan sejarah Kota Jababeka saat Grand Launching logo baru Jababeka Residence di Jababeka Convention Center, Sabtu (21/10/2017). Ia mengungkapkan bahwa Jababeka memiliki mimpi ingin mengembangkan kota bertaraf internasional, seperti Singapura.
Singapura berawal dari kota industri Jurong yang mengintegrasikan area industrial dengan pemukiman bernama Jurong Town. Kemudian, datang banyak investor yang membuka lapangan pekerjaan sehingga melahirkan komunitas internasional.
Advertisement
Demikian pula dengan Kota Jababeka yang bermula dari 1989 saat S.D. Darmono bersama 21 pengusaha Nasional mengembangkan Kawasan Industri Jababeka di Cikarang seluas 500 hektare. Dua perusahaan multinasional, Unilever dan United Tractors kemudian membangun pabriknya di sana.
Dari 500 hektare tahap satu bertambah 300 hektare tahap dua, dan kini sudah dikembangkan kawasan industri hingga tahap tujuh yang dihuni oleh 1.650 perusahaan multinasional dari 30 negara, dengan jumlah pekerja lebih dari 700 ribu orang.
Seiring tumbuhnya kawasan industri, juga dibutuhkan fasilitas rumah, khususnya untuk karyawan, maka pada 1992 mulai dikembangkanlah residensial seluas 500 hektare. Lalu, menyusul fasilitas lainnya, seperti Jababeka Golf & Country Club, sehingga luas lahan bertambah menjadi 1.500 hektare.
Pada 2000, pembangunan residensial semakin masif dengan membangun cluster-cluster kelas menengah. Selanjutnya, pada periode 2001 - 2007, hadir education park dengan ikon President University, commercial business district, rumah sakit, Mapolres, Makorem, President Executive Club, serta berbagai fasilitas lainnya.
Hingga akhirnya, pada 2010 integrasi kawasan industrial, residensial, dan komersial dengan luas mencapai 5.600 hektar diberi nama Kota Jababeka yang berpopulasi hingga 1 juta jiwa. Tidak hanya dari kalangan pekerja lokal, di Kota Jababeka juga terbentuk komunitas internasional, yaitu ekspatriat yang merupakan top manajemen perusahaan asing dan mahasiswa President University.
Tiga tahun kemudian, PT. Jababeka Tbk. melalui anak usaha PT. Grahabuana Cikarang, mengembangkan Jababeka Residence seluas 500 hektare yang khusus membidik pasar menengah atas dan ekspatriat.
Jababeka Residence menuju kota mandiri internasional
Sejak awal dikembangkan, Jababeka Residence sukses memasarkan produk-produk hunian kelas atas, seperti apartemen Elvis Tower dan Monrow Tower serta cluster The Oscar. Jababeka juga membangun areal komersial Hollywood Junction, tempat hang out terlengkap pertama di Cikarang dengan amphitheater, sociality store, salon, dan supermarket.
Berbagai fasilitas kuliner dan restoran terdapat di Hollywood Junction, dengan tenant-tenant ternama, seperti J.Co, Bread Talk, Sapo Oriental, Bari Uma Ramen, KFC, Cafe Delico, Solaria, dan Pizza Hut.
Jababeka Residence saat ini sedang mempersiapkan kawasan komersial dan residensial seluas 180 hektare, yaitu Jababeka Golf City. Sebuah kawasan yang dirancang untuk mengedepankan konsep kenyamanan, keamanan, dan kemewahan ala golf residensial yang terintegrasi dengan fasilitas bisnis dan komersial, seperti superblok Mayfair Estate & Parklands, sebuah joint venture antara PT. Plaza Indonesia Realty Tbk dan Jababeka, yang pembangunannya ditargetkan selesai pada 2019.
Mayfair yang memiliki luas total 16 hektare tersebut merangkum pusat belanja, hotel bintang lima, ruang konvensi, apartemen strata, dan gedung perkantoran. Saat ini, tahap pemancangan sedang berlangsung dan akan berlanjut ke tahap pembangunan struktur bangunan.
Matangnya kawasan Jababeka Residence telah menjadi magnet tersendiri bagi investor lokal dan internasional, bahkan developer lain pun menanamkan investasinya. Selain PT. Plaza Indonesia Realty Tbk, tercatat PT. PP Property Tbk. turut mendirikan joint venture bersama Jababeka dalam proyek Little Tokyo yang meliputi area ritel berupa Mall Jepang dan enam tower apartemen.
Beberapa proyek komersial lainnya melibatkan nama-nama besar, seperti Midplaza dan Kawan Lama Group untuk proyek Living Plaza. Jababeka juga menjalin kemitraan dengan developer internasional, seperti dengan Longlife Holdings asal Jepang untuk proyek Senior Living @D’Khayangan.
Bersamaan dengan rebranding Jababeka Residence melalui peluncuran logo baru dengan tagline “A City for Your World”, diperkenalkan apartemen Kawana Golf Residence. Hunian prestisius dengan view lapangan golf ini dikembangkan bersama Creed Group.
Perusahaan asal Jepang tersebut sudah mengembangkan 20 proyek apartemen dengan 20.000 unit tersebar di Singapura, Malaysia, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja. Toshihiko Muneyoshi, selaku founder dan Managing Director Creed Group, mengatakan bahwa proyek Kawana Golf Residence adalah yang pertama dikembangkan di Indonesia.
“Saya ingin membawa pengalaman saya ke Indonesia, dengan konsep desain bergaya Jepang, infrastruktur berkualitas Jepang, dan manajemen Jepang. Indonesia adalah tempat yang baik untuk berinvestasi, dan saya sangat bersemangat mengerjakan proyek ini di Jababeka Residence,” ujar Toshihiko.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Grahabuana Cikarang, Sutedja S. Darmono, berharap bahwa pengembangan demi pengembangan yang telah dan akan dilakukan Jababeka Residence sebagai kawasan kota mandiri, nantinya mampu mentransformasikan citra dari Kota Jababeka yang selama ini telah melekat sebagai kawasan industri modern yang terlengkap dan terbesar, menjadi kawasan terpadu yang potensial sekaligus eksklusif.
Dengan demikian, Kota Jababeka dapat menjadi suatu kawasan hunian ideal yang lengkap, di mana orang dapat tinggal, beribadah, bekerja, berbelanja, bermain, bahkan belajar di sana.
“Pengembangan dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan progress yang sangat baik bagi Kota Jababeka. Hal ini terlihat dari pembangunan fasilitas komersial yang lengkap dan variasi produk properti yang banyak untuk hunian maupun investasi di Kota Jababeka," ucap Sutedja.
"Hal ini tentunya sesuai rencana jangka panjang dari perseroan untuk menjadikan Kota Jababeka sebagai kawasan kota mandiri terpadu berwawasan lingkungan dan eksklusif, di dukung pembangunan infrastruktur transportasi makro oleh pemerintah, seperti rencana perpanjangan jalur LRT sampai Cikarang, jadwal pembangunan MRT Balaraja-Cikarang yang dimajukan ke tahun 2019 dan ditargetkan selesai 2023, KRL Commuter Line Cikarang yang beroperasi sejak Oktober 2017, pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek yang sudah mencapai pembuatan pierhead, rencana kereta cepat Jakarta-Bandung, Bandara Internasional Kertajati yang akan beroperasi pada 2018, serta rencana percepatan pembangunan Pelabuhan Patimban,” lanjutnya.
(*)