70 Persen Gardu Tol Nasional Tak Terima Pembayaran Tunai

BI, BPJT, dan bank akan terus menambah layanan top up saldo e-money di sekitar gerbang dan rest area jalan tol serta jaringan toko ritel.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 23 Okt 2017, 11:30 WIB
Suasana arus lalu lintas di area gerbang tol Semanggi 2, Jakarta, Selasa (14/3). Pembayaran gerbang tol nontunai atau secara elektronik tersebut ditergatkan rampung pada akhir 2017. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) kembali meningkatkan koordinasinya dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Senin (23/10/2017). Ini sebagai realisasi menuju pelaksanaan penggunaan uang elektronik (UE) di jalan tol secara nasional pada 31 Oktober 2017.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng menjelaskan persiapan penerapan transaksi nontunai di jalan tol yang dilakukan sejak Mei 2017 semakin memperlihatkan hasil, tecermin dari peningkatan penetrasi nontunai di ruas jalan tol.

Penerapan transaksi nontunai di jalan tol dengan dukungan integrasi beragam aplikasi UE dalam 1 reader (SAM Multiapplet), masuknya lebih banyak penerbit UE yang melayani jalan tol (Multy issuer), dan kampanye yang masif pada 35 ruas tol mampu mendorong rata-rata penetrasi nontunai nasional mencapai 88 persen per 20 Oktober 2017 dan empat ruas telah mencapai elektronifikasi 100 persen nontunai, yaitu ruas tol Bogor Ringroad, JORR W1, Surabaya-Gresik, dan Bali Mandara.

"Pencapaian penetrasi ini terlaksana seiring dengan penerapan gardu tidak terima tunai yang sudah mencapai 70 persen dan akan terus bertambah secara bertahap, dan implementasi pemasangan SAM Multiapplet yang telah terlaksana 93 persen di seluruh ruas yang ada," kata Sugeng di Gedung Bank Indonesia, Senin (23/10/2017).

Sugeng menegaskan, menuju penerapan implementasi 100 persen elektronifikasi jalan tol, koordinasi terus dilakukan untuk memastikan kesiapan aspek teknis.

Langkah-langkah yang dilakukan antara lain melalui percepatan pemasangan SAM Multiapplet, menjaga kewajaran harga kerja sama integrasi uang elektronik, implementasi SOP pemrosesan transaksi antara Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan perbankan, serta penerapan monitoring tools.

"Sejalan dengan itu, guna memudahkan masyarakat memperoleh uang elektronik, terus dilakukan pemenuhan kartu perdana UE termasuk melalui program kartu perdana dengan harga khusus," tambah dia.

Selain itu, penambahan lokasi layanan top up di sekitar gerbang dan rest area jalan tol maupun pada jaringan toko ritel terus dilakukan. Edukasi dan kampanye terus ditingkatkan oleh BI, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), BUJT, dan perbankan.

BI dan Kementerian PUPR terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan sistem pembayaran elektronik jalan tol di seluruh Indonesia.

Pada 31 Oktober 2017 dan selanjutnya diharapkan pengguna jalan tol sudah terbiasa dan dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan menggunakan uang elektronik pada pembayaran tol. (Yas)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya