Selain Panglima Gatot, 4 Jenderal TNI Ini Pernah Ditolak Masuk AS

Jauh sebelum penolakan Jenderal Gatot terjadi, ada sejumlah jenderal TNI yang juga pernah ditolak bertandang ke AS.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 23 Okt 2017, 15:05 WIB
4 Jenderal TNI yang pernah Ditolak Masuk Amerika Serikat (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengejutkan datang dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Dia ditolak masuk ke Amerika Serikat saat akan bertolak ke Negeri Paman Sam itu.

Gatot semestinya hadir di acara Chiefs of Defence Conference on Country Violent Extremist Organizations (VEOs) yang digelar selama dua hari, 23-24 Oktober 2017 di Washington DC. Namun, jelang naik pesawat, pihak maskapai memberitahukan Panglima TNI beserta istri tidak boleh masuk ke wilayah AS. Larangan itu dikeluarkan US Custom and Border Protection. 

Jauh sebelum penolakan Jenderal Gatot terjadi, ada sejumlah jenderal TNI yang juga pernah ditolak bertandang ke AS.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo pernah menyebut ada tujuh jenderal RI yang ditolak masuk Amerika Serikat. Salah satunya yaitu kakaknya sendiri, Prabowo Subianto.

Selain itu, Hashim juga menyebut lima nama jenderal yang dimaksud. Nama-nama itu, kata Hashim, didapat dari hasil delapan kali kunjungan ke Washington bertemu dengan pejabat di Amerika Serikat.

Lima Jenderal dimaksud, yaitu Letjen TNI (Purn) Sjafrie Syamsuddin, Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo, dan Mayjen TNI (Purn) Zacky Anwar.

"Pak Sjafri masih ditolak, Pak Wiranto, Pramono Edhie, Zacky Anwar Makarim. Ada tujuh atau delapan jenderal yang di-blacklist. Jadi bukan hanya Prabowo Subianto," ungkap Hashim pada Rabu, 12 Februari 2014.

Selain Gatot Nurmantyo, berikut daftar empat jenderal TNI yang ditolak masuk AS berdasarkan data yang dihimpun Liputan6.com:

 

 

 


Prabowo Subianto

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan materi saat menjadi narasumber dalam Conference on Indonesia Foreign Policy 2017 di Jakarta, Sabtu (21/10). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Letjen (Purn) Prabowo Subianto diketahui tidak bisa masuk Amerika Serikat ketika hendak menghadiri wisuda puteranya di sebuah universitas di Boston.

Pihak AS sendiri tak pernah memberikan pernyataan resmi kenapa Prabowo dilarang masuk AS.

Namun, seperti dikutip dari Al Jazeera, disebut bahwa AS menolak Prabowo masuk negaranya lantaran dugaan terlibat kejahatan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia.

Namun, Prabowo membantah dirinya sebagai pelaku kejahatan di Timor Leste maupun tuduhan kudeta tahun 1998.

"Saat Anda menjabat di posisi tertinggi militer, Anda akan menjadi subjek tuduhan, fitnah, dan pembunuhan karakter. Itu risiko dari pekerjaan tersebut. Mereka didesain untuk menghancurkan reputasi saya," kata Prabowo saat diwawancarai Aljazeera.


Sjafrie Sjamsoeddin

Letjen (Purn) TNI Sjafrie Sjamsoeddin. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Mantan Wakil Menteri Pertahanan Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin diketahui ditolak masuk Amerika Serikat saat sedang mendampingi Presiden ke-6 RI, SBY, menghadiri pertemuan kelompok G20 di Pittsburgh pada Oktober 2009. 

Pemerintah AS menolak Sjafrie karena menilai mantan Pangdam Jaya itu diduga terlibat dalam kejahatan HAM.

Dua harian Australia The Age dan Sydney Morning Herald menyebut, masuknya Sjafrie dalam daftar hitam pemberian visa oleh Amerika Serikat karena diduga terlibat dalam kejahatan perang di Timor Leste pada 1991 dan 1999.

Sebelum menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie pernah menjabat sejumlah posisi strategis TNI. Di antaranya Kapuspen TNI, Pangdam Jaya, dan Koordionator Staf Ahli TNi pada 2001.

 


Pramono Edhie Wibowo

Pramono Edhie Wibowo (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo dikabarkan ditolak masuk Amerika Serikat karena terlibat kejahatan perang di Timor Leste 1999.

Kabar penolakan terhadap Pramono diperkuat oleh pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusomo yang menyebut bahwa ada tujuh jenderal TNI yang ditolak masuk AS.

Pramono pun membantah hal tersebut. Dia membantah tudingan yang menyebutnya termasuk salah satu jenderal yang ditolak masuk ke Amerika Serikat.

"Saya juga heran dengan pernyataan itu. Kok bisa, saya dikatakan yang termasuk dicekal AS. Padahal, belum lama ini saya baru pulang dari sana," ujar Pramono di sela Konvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat di Surabaya, Kamis, 13 Februari 2014.

Pramono menyatakan perlu meluruskan beberapa hal dan menggunakan hak jawab demi memberikan informasi yang benar, sehingga tidak menyesatkan masyarakat.

"Selain pernah menjalani pendidikan special forces di Amerika Serikat pada tahun 1985, 1986 dan 1998, di tahun 2012 saya ke Amerika Serikat, tepatnya di Pangkalan Komando Militer Amerika Serikat-US Asia Pacific Command (USPACOM) di Hawai dalam kapasitas saya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat," kata dia.


Wiranto

Menko Polhukam Wiranto (tengah) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan) bersiap memberi keterangan usai rapat di Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (6/10). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Koordinator Bidang Hukum, Politik, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto pernah ditolak masuk Amerika Serikat pada 2014.

Media Amerika Serikat menyebut, Wiranto ditolak masuk Negeri Paman Sam karena dituduh terlibat kejahatan perang oleh pengadilan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Mereka didakwa terlibat tindak kekerasan pada 1999 yang menyebabkan 1500 warga Timor-Timur tewas selama berlangsungnya referendum, jajak pendapat kemerdekaan Timor-Timur.

Namun demikian, tudingan itu ditolak pihak RI, peradilan ada Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia menolak untuk menyelidiki perwira dan aparat kepolisian yang dituduh terlibat dalam pelanggaran HAM dalam pembebasan Timor-Timur. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya