Saat Hasrat Seks Pria Loyo dan Mudah Gemuk, Waspadai Ini

Hormon testosteron tak hanya bermanfaat untuk performa seksual, melainkan memiliki banyak manfaat kesehatan bagi pria.

oleh Umi Septia diperbarui 23 Okt 2017, 20:00 WIB
Saat berada di atas ranjang, pria tak selamanya menginkan seks dan orgasme.

Liputan6.com, Jakarta Hormon testosteron selama ini diketahui berfungsi sebagai hormon yang berfungsi untuk meningkatkan gairah seksual. Namun dokter spesialis kesehatan reproduksi mengatakan bahwa hormon tersebut tidak hanya berfungsi untuk kesehatan seksual, melainkan berfungsi untuk menjaga kesehatan pria secara keseluruhan.

"Bagi laki-laki, hormon yang paling penting adalah testosteron. Fungsinya adalah untuk menjaga kesehatan pada seluruh bagian tubuh, kalau orang dulu ada mitos kalau hormon testeosteron itu berguna untuk seks saja tapi sebenarnya hormon ini berperan dalam segala hal, misalnya membuat rambut sehat, kulit segar, mata sehat dan suasana hati nyaman," ucap dr. Nugroho Setiawan Sp, And, saat ditemui di acara peluncuran Sutra Perkasa pada Senin (23/10/2017) di kawasan Jakarta Pusat.

Lebih lanjut dr. Nugroho menjelaskan bahwa hormon testosteron sangat penting karena apabila kekurangan hormon tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius, misalnya keropos tulang.

"Kalau pria memiliki kadar testosteron randah, kalsium akan sulit diserap dan hal ini bisa menyebabkan tulang keropos. Selain itu, kekurangan hormon ini juga bisa menyebabkan penyakit metabolik, seperti kencing manis, tekanan darah tinggi dan gangguan lemak seperti kolesterol dan kegemukan," jelas dokter yang praktik di Brawijaya Hospital ini.

Tak hanya itu, kalau hormon testosteron rendah, pria akan merasa loyo dan tidak berenergi. Pria yang kekurangan hormon testosteron juga cenderung mudah gemuk. Dari segi seksual, hormon juga berperan penting terutama untuk meningkatkan gairah dan performa seksual.

"Dari segi seksual, pria yang kekurangan hormon testeosteron juga tidak memiliki gairah seksual yang bagus. Bisa juga, memiliki gairah yang bagus tapi respon seksualnya yang kurang bagus, misalnya ereksinya tidak keras," pungkasnya.

 

Saksikan video menarik berikut :

 

 

dr. Nugroho dalam acara launching sutra perkasa pada Senin (23/10/2017). Foto : Umi Septia

Suplemen herbal untuk memproduksi hormon testosteron

Dr. Nugroho menjelaskan, hormon testosteron dihasilkan oleh tubuh, yaitu oleh testis dan kelenjar anak ginjal.

"Sembilan puluh lima persen testosteron dihasilkan oleh testikel pria, sisanya didapat dari kelenjar anak ginjal atau kelenjar suprarenal. Hormon ini berperan untuk membantu terbentuknya spermatogenesis," ucapnya.

Namun, seiring bertambahnya usia, pria akan mengalami kemunduran kesehatan atau degeneratif dan hal ini akan menyebabkan kadar testosteron pada pria akan menurun.

"Sebetulnya manusia itu ada di puncak kehidupan pada usia 25-30 tahun. Setelah itu, terjadi proses mundur kesehatan atau degenerasi. Agar tetap sehat dan untuk menghambat proses degenerasi, salah satu caranya dengan makan makanan bergizi, istirahat dan didukung dengan konsumsi suplemen yang benar," ucapnya.

Dia menjelaskan, pria dengan kadar testosteron rendah akan menyebabkan produksi sperma menurun. Untuk mengatasinya, pria dapat mengonsumsi suplemen yang dapat membantu meningkatkan produksi hormon testosteron.

"Suplemen herbal sutra perkasa bisa membantu merangsang tubuh untuk memproduksi hormon testosteron," ucapnya.

Selain suplemen herbal, dr. Nugroho menjelaskan selain mengonsumsi suplemen herbal, pria diimbau untuk makan makanan bergizi seimbang, istirahat teratur, rutin berolahraga dan menghindari stres.

 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya