Liputan6.com, Jakarta Wall street kembali melemah usai mencetak rekor, terbebani penurunan saham teknologi dan industri.
Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 54,25 poin atau 0,23 persen menjadi 23.274,38. Sementara indeks S&P 500 melemah 10,19 poin atau 0,40 persen menjadi 2.565,02 dan Nasdaq Composite turun 42,23 poin atau 0,64 persen menjadi 6.586,83.
Advertisement
Pasar antara lain dipengaruhi saham General Electric (GE.N) yang turun 6,3 persen. Ini merupakan penurunan satu hari terbesar dalam lebih dari enam tahun secara persentase, setelah sejumlah broker mengurangi target mereka pada saham tersebut. Dengan alasan peluang lebih tinggi pemotongan dividen pada konglomerat industri.
Setelah bertahan dengan posisi stabil pada sebagian besar sesi, akhirnya saham teknologi turun 0,40 persen.
Pekan lalu, Dow dan S & P berhasil mencetak rekor tertinggi sepanjang lima hari, dipicu laporan kuartalan yang kuat dan harapan lolosnya rencana pajak Donald Trump, setelah Senat menyetujui resolusi anggaran.
"Di satu sisi, pasar sangat mempepanjang overbought. Di sisi lain, sejauh ini ada laporan pendapatan," kata Andrew Slimmon, Manajer Portofolio Morgan Stanley Investment Management di Chicago.
Investor juga kini tengah menanti kabar Gubernur Federal Reserve berikutnya. Trump mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa dirinya sangat dekat untuk membuat keputusan tentang siapa yang harus memimpin The Fed.
Adapun saham pada industri turun 0,8 persen dan menjadi salah satu hambatan terbesar pada indeks S & P dari 11 sektor utama. Selain GE, kelompok yang menurunkan pasar adalah saham milik Arconic (ARNC.N) yang susut 10,4 persen, setelah produsen logam khusus tersebut melewatkan perkiraan keuntungan dan mengumumkan seorang chief executive baru.
Indeks energi tersandung 0,59 persen, terdorong kerugian Schlumberger (SLB.N), Baker Hughes (BHGE.N) dan Halliburton (HAL.N), yang melaporkan hasil kuartalannya pada hari Senin.
Sekitar 5,84 miliar saham berpindah tangan di bursa A.S., dibandingkan dengan rata-rata harian 5,83 miliar selama 20 sesi terakhir.