Selain Thamrin, Gerai Lotus di 2 Lokasi Juga Bakal Tutup

Seluruh gerai Lotus ada lima. Tiga yang tutup yakni di Thamrin, Bekasi, dan Cibubur.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 24 Okt 2017, 09:31 WIB
Sebelum Lotus, ritel Matahari lebih dulu menutup gerainya di Pasaraya Manggarai. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) bakal resmi menutup tiga gerai Lotus Department Store pada bulan ini. Tiga gerai tersebut berlokasi di daerah Thamrin, Jakarta Pusat, Bekasi; dan Cibubur.

"Betul, gerai Lotus akan ditutup pada bulan ini," ujar Sekretaris Perusahaan Mitra Adiperkasa, Fetty Kwartati,‎ saat dihubungi Liputan6.com melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa (24/10/2017).

Ternyata, Fetty mengaku, gerai Lotus yang akan segera tutup di bulan ini bukan hanya di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Akan tetapi, ada dua gerai lagi yang berlokasi di ‎Bekasi dan Cibubur. Itu artinya, ada tiga gerai Lotus yang akan tutup di Oktober 2017.

"Bulan ini tiga gerai (Lotus) tutup lagi, yakni di Thamrin, Bekasi, dan Cibubur," dia mengungkapkan.

Rupanya penutupan gerai Lotus di tiga lokasi tersebut bukanlah yang pertama kali oleh pengelola, MAPI. Sebelumnya Fetty mengatakan, perusahaan telah menutup dua gerai.

"Seluruh gerai Lotus ada lima. Sudah ditutup dua gerai dan tiga gerai lagi di bulan ini," Fetty menuturkan.

Alasannya, kata dia, karena kinerja penjualan yang kurang baik dan restrukturisasi divisi department store perusahaan guna meningkatkan kinerja di masa mendatang.

"Karena kinerja yang kurang baik. Perusahaan juga sedang melakukan restrukturisasi divisi department store untuk meningkatkan overall kinerja department store," ujar Fetty.

Sekadar informasi, selain Lotus, MAPI juga mengelola sejumlah department store ternama, antara lain Sogo, Seibu, Galeries Lafayette, Debenhams, dan Alun-Alun Indonesia.

Tonton Video Pilihan Ini:


Tanggapan Pengusaha

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan kabar soal tutupnya Lotus Departement Store menjadi peringatan bagi pemerintah terhadap perkembangan bisnis ritel di dalam negeri. Hal ini salah satunya merupakan dampak dari lesunya daya beli dan perubahan pola konsumen masyarakat.

Ketua Umum Aprindo Roy N Mande mengaku kaget dan tidak menyangka jika departement store seperti Lotus memutuskan untuk menutup gerainya. Padahal, salah satu gerainya yang berlokasi di Jalan MH Thamrin menempati areal strategis dan mempunyai pangsa pasar yang besar, seperti para pekerja di sekitar kawasan tersebut.

"S‎aya juga kaget mendengar kabar ini, saya sedang menghubungi manajemennya, tapi belum tersambung," ujar dia pada acara Rembuk Nasional 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (23/10/2017).

Terlepas dari hal tersebut, lanjut dia, tutupnya Lotus, yang sebelumnya juga telah dilakukan oleh ritel modern lain menjadi alarm bagi pemerintah jika ada masalah pada daya beli masyarakat. Hal tersebut membuat bisnis di sektor tersebut semakin sulit untuk kembali tumbuh pada tahun ini.

"Tapi ini kita lihat sebagai alert lagi, kalau saya katakan ini alarm lagi bagi regulator dan pemerintah bahwa bisnis ritel dalam situasi yang belum recovery. Karena kalau semua recovery, buka tutup itu sebagai suatu hal yang biasa dalam bisnis. Tapi tutup di kala yang lain tidak tutup, ini sebagai sesuatu yang perlu dicatat," kata dia.

Roy menuturkan, kemungkinan besar penyebab dari tutupnya ritel modern seperti Lotus ini adalah soal pendapatan yang menurun. Pendapatan yang diterima tidak mampu mengimbangi besarnya biaya operasi yang dikeluarkan oleh pengusaha agar bisnis ritel bisa terus berjalan.

"Mengapa bisa terjadi seperti itu? Pasti ujung-ujungnya masalah revenue, pendapatan. Sekiranya pendapatan ini bisa dibangkitkan kembali, berarti pola konsumsi masyarakat bisa dibangkitkan kembali, harusnya tidak terjadi yang namanya penutupan Lotus dan lain-lain. Ini menjadi alarm bahwa ada sesuatu yang perlu diharmonisasi, perlu direlaksasi, perlu disinkronisasi lagi terhadap bisnis atau industri ritel," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya