Liputan6.com, Milan - Mantan presiden AC Milan Silvio Berlusconi menilai sudah ada beberapa masalah keuangan yang terjadi sejak dia menjual klubnya. Berlusconi curiga dengan sikap diam yang ditunjukkan pemilik baru Milan Yonghong Li.
Berlusconi melepas klub ke Yonghong Li pada bulan April dengan nilai total 740 juta euro, termasuk utang 220 juta euro. Setelah itu Rossoneri belanja besar-besaran dengan mendatangkan 11 pemain anyar di musim panas.
Baca Juga
Advertisement
Namun, AC Milan kini dikabarkan terancam oleh persyaratan dari pengelola investasi global (hedge fund) asal Amerika Serikat Elliott Management. Mereka akan menjual beberapa pemain top jika gagal mendapat tiket ke Liga Champions.
"Saya tahu sudah ada beberapa masalah keuangan," kata Berlusconi kepada Telelombardia, dilansir Football-Italia, Selasa (24/10/2017).
Sebelumnya CEO AC Milan Marco Fassone juga mengakui dana pinjaman dari Elliot Management harus dicicil kembali beserta bunga. Menjual pemain top dianggap opsi terbaik untuk menyeimbangkan necara keuangan klub.
Fassone juga membeberkan rencananya mencicil pinjaman Elliott lebih awal yakni di musim semi atau mulai Maret hingga Juni tahun depan. Namun jika performa skuat asuhan Vincenzo Montella tak kunjung membaik, rencana pelunasan bisa mundur dari jadwal.
"Saya khawatir dengan keheningan yang ditunjukkan Li. Jika tim terus bekerja dengan buruk maka mungkin dana Elliott akan lunas di musim semi," tutur Berlusconi.
"Tapi masalah sebenarnya adalah mereka akan berhutang di atas 100 juta euro tanpa tiket Liga Champions. Siapa pun yang akan membeli klub tentu tidak perlu membayar lebih dibandingkan dengan nilai sebenarnya, tapi mereka harus sembuh setelah beberapa tahun yang sangat berat ini," ucap mantan Perdana Menteri Italia itu.
Saat ini AC Milan merosot ke posisi 11 klasemen Serie A. Bonucci dan kawan-kawan baru saja imbang di kandang sendiri 0-0 melawan Genoa, Minggu (22/10).
"Ini bukan prospek bagus," kata Berlusconi.