Liputan6.com, Jakarta - Mendengar nama Benny Panjaitan, tentu yang terbayang oleh kita adalah Panbers, band keluarga yang sangat populer di era 1970-an. Baru-baru ini, Benny yang dikenal sebagai vokalis dan gitaris Panbers telah berpulang ke Yang Maha Kuasa.
Benny Panjaitan meninggal dunia di rumahnya kawasan Ciledug, Tangerang, Selasa (24/10/2017) pada pukul 09.50 WIB. "Benar, (Benny Panjaitan) meninggal jam 09.50 WIB," ujar Roesland, kerabat Benny Panjaitan, saat dihubungi, Selasa (24/10/2017).
Baca Juga
Advertisement
Seperti diketahui, Benny Panjaitan memang telah lama mengidap penyakit stroke. Pendiri Panbers itu juga sudah beberapa kali dikabarkan koma di rumah sakit. Namun kali ini dirinya sudah tak kuasa bertarung dengan penyakitnya itu.
Banyak kenangan yang telah ditorehkan oleh Benny Panjaitan semasa hidupnya. Tentu saja bagi pecinta musik 1970-an, sejarahnya dalam berkarier sebagai musikus menjadi hal yang menarik.
Karier Musik
Benny Panjaitan mendirikan Panbers (singkatan dari Panjaitan Bersaudara) di Surabaya sejak 1969 bersama saudara-saudara kandungnya, Hans Panjaitan, Doan Panjaitan, dan Asido Panjaitan. Band yang para personelnya berdarah Sumatera Utara ini awalnya tak memikirkan profit sama sekali.
Namun berkat Benny, Panbers mulai berkarya dengan lagu-lagu baru sejak awal 1970-an. "Awal dan Cinta" merupakan lagu pertama Benny Panjaitan yang ia ciptakan khusus untuk band keluarganya.
Hijrah ke Jakarta, Benny yang sudah lulus SMA akhirnya merintis karier bersama saudara-saudaranya setelah beradaptasi dengan kehidupan ibukota. Benny juga bertindak sebagai motor Panbers sampai akhirnya mereka bisa manggung bersama Koes Plus dan D'Lloyd, serta tampil di TVRI. Barulah setelah itu mereka mulai menciptakan album dengan lagu-lagu hits di dalamnya termasuk "Gereja Tua".
Advertisement
Penyakit Stroke
Benny Panjaitan pertama kali terserang stroke sejak tahun 2010. "Sempat sembuh, tapi nggak berapa lama, strokenya datang lagi," ucap Bardy, kerabat dekat Benny Panjaitan, saat dihubungi Liputan6.com via telepon, Kamis (31/12/2015).
Benny juga sudah beberapa kali keluar masuk rumah sakit. Meskipun begitu, semangat bermusik Benny Panjaitan tak pernah padam. Dalam kondisi yang tak sehat, Benny masih bermain band dengan Panbers formasi baru. Bahkan ketika di rumah, ia sempat menciptakan lagu.
Pada akhir 2015, Benny Panjaitan sempat mengalami pingsan dan dilarikan ke Rumah Sakit Asih, Ciledug, Tangerang. Dari pemeriksaan dokter, diketahui Benny mengalami pecah pembuluh darah di bagian otak. Namun, kala itu Benny menyampaikan agar dirinya tidak usah dioperasi.
Saat koma selama sepekan di akhir 2015, teman-teman musikus seangkatannya sempat dijenguk oleh para personel Koes Plus. Sampai awal 2016, Benny masih mengalami koma meskipun kondisinya sempat dikabarkan membaik. Tak lama kemudian, ia pun siuman.
Konser Penggalangan Dana
Sewaktu Benny dikabarkan harus menjalani terapi dari rumah lantaran biaya pengobatan yang semakin menipis, para sahabat tergugah untuk menggelar acara penggalangan dana bertajuk Love for Benny Panjaitan di Hotel Sultan pada September 2015.
Pada Oktober 2015, para musikus menggelar konser sejuta kasih untuk Benny Panjaitan yang sudah menggunakan kursi roda akibat kelumpuhan karena stroke. Selain menyanyikan lagu-lagu Panbers, konser tersebut juga memiliki acara lelang barang-barang kesayangan Benny.
Baru-baru ini, konser penghormatan juga digelar pada September 2017. TA Rusland yang ada di balik acara itu, menggelar konser dan launching buku Benny Panjaitan. Konser dan launching buku tersebut sekaligus merayakan ulang tahun ke-70 Benny Panjaitan yang jatuh pada 14 September lalu.
Advertisement