Merah Putih Segera Dikibarkan Kembali di Aconcagua

Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia (Seven Summits) dari Indonesia mempersiapkan diri untuk melakukan pendakian kedua ke Puncak Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina, sekaligus mengibarkan kembali Merah Putih untuk kali dua.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Jan 2011, 09:43 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia (Seven Summits) dari Indonesia mempersiapkan diri untuk melakukan pendakian kedua ke Puncak Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina, sekaligus mengibarkan kembali Merah Putih untuk kali dua. Pada Selasa (28/12) lalu, tiga pendaki mengibarkan sang Merah Putih [baca: Merah Putih Berkibar di Aconcagua].

Dalam laporannya kepada Sekretariat Seven Summits di Jakarta, Ketua Tim Pendaki Ardeshir Yaftebbi mengatakan, pendakian kedua dilakukan karena pada pendakian pertama hanya tiga pendaki yang berhasil mencapai puncak tertinggi di Amerika Selatan itu. "Pendakian ulang ini dilakukan setelah mempertimbangkan faktor kesiapan fisik, mental, dan kesehatan para pendaki, serta kondisi cuaca," katanya.

Menurut Ardeshir, tiga pendaki yang akan melakukan pendakian kedua adalah Iwan Irawan, Nurhuda, dan seorang jurnalis dari MetroTV, Popo Nurakhman. Satu-satunya pendaki perempuan, Gita Afriani gagal naik karena kendala kesehatan.

Pendaki yang telah sukses mencapai puncak tertinggi di Amerika Selatan pada pendakian pertama selain Ardeshir Yaftebbi adalah Fajri Al Luthfi dan Martin Rimbawan. "Sesuai dengan rencana, tim kedua ini akan mencoba melakukan `summit attack` kedua pada tanggal 2 Januari 2011 nanti," kata Ardeshir.

Tiga pendaki ditambah dengan Gina Afriani pada pendakian pertama hampir mencapai puncak. Mereka tiba di ketinggian 6.800 mdpl atau kurang dari 100 meter menjelang puncak. Karena cuaca buruk akhirnya mereka kembali ke camp.

Sebelum melakukan pendakian keempat dari tujuh puncak yang akan didaki, semua pendaki harus menjalani tes kesehatan. Tes kesehatan dilakukan pada Rabu (29/12) waktu setempat. Hasilnya, Gina tidak lolos dan harus turun menuju Puente Del Inca (2.750 mdpl) untuk memulihkan kondisinya. Ia bersama Martin Rimbawan, ditemani Ketua Harian Seven Summits, Yoppi Rikson Saragih meninggalkan Base Camp Plaza De Mulas, Kamis (30/12) pukul 14.00 waktu setempat.

Yulian Tri Saputra, jurnalis dari MetroTV, juga telah dievakuasi menuju Puente Del Inca menggunakan  helikopter di hari yang sama. Yulian akan dijemput ambulan dan dibawa ke Rumah Sakit Umum di Mendoza. "Hasil pemeriksaannya baik. Yulian hanya diberi obat dan saat ini telah kembali ke hotel," kata Ardeshir.

Dua pendaki yang tersisa, Ardeshir dan Fajri Al Luthfi, serta jurnalis Kompas Harry Susilo akan menyusul turun ke Puente Del Inca, Jumat (31/12) pukul 11.00 waktu setempat, atau dua jam setelah tim kedua berangkat dan memulai pendakian ke Camp 2 Nido De Condores.

Pendakian ulang menuju puncak Aconcagua akan dilakukan hingga tiga hari mendatang. Pada Sabtu (1/1) waktu setempat, ketiga pendaki akan langsung berjalan dari Camp 2 Nido De Condores ke Camp 3 Colera. Dan pendakian ke puncak atau summit attack rencananya dilakukan pada 2 Januari 2011.

Mereka dijadwalkan kembali menuju Base Camp de Mulas pada 3 Januari dan berkumpul dengan seluruh anggota tim di Puente Del Inca pada Selasa (4/1).

Ardeshir menegaskan bahwa tim kedua telah mendapat briefing agar dapat melaksanakan pendakian ulang ini dengan sukses dan selamat. Sementara tim yang lebih dulu tiba di Puente Del Inca akan memantau pendakian tim kedua dan melaporkan informasi terbaru ke Tanah Air.

Pendakian ke puncak Aconcagua adalah yang terberat bagi tim yang didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga itu. Sebelumnya, keenam pendaki berhasil mengibarkan Merah Putih di puncak Ndugu-Ndugu (Austronesia), Kilimanjaro (Afrika), dan Elbrus (Rusia) sepanjang 2010 lalu.

Dalam rangkaian pendakian ke tujuh puncak tertinggi di tujuh benua, tim Seven Summits Expedition masih harus melakukan pendakian ke McKinley, puncak tertinggi Amerika Utara, Vinson Massif sebagai puncak tertinggi di Antartika, dan terakhir Everest, gunung tertinggi di dunia.(ANT/SHA)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya