Liputan6.com, Jakarta - Direktur Operasional PT Mass Rapit Transit (MRT) Agung Wicaksono berharap, MRT tidak hanya jadi pilihan baru moda transportasi warga, tapi juga mengubah gaya hidup dari kendaraan pribadi jadi pengguna setia kendaraan umum.
Agung mengatakan, hadirnya MRT harus dapat mengubah gaya hidup warga Jakarta. Dia akan mempopulerkan gaya hidup BMW alias Bus, MRT, Walk.
Advertisement
"Kita ingin ubah gaya hidup, MRT harus mengubah dari traffic kayak begini menjadi katalis mengubah gaya hidup, budaya, namanya BMW," kata Agung di Kantor MRT, Selasa (24/10/2017).
Nantinya, Transjakarta akan terintegrasi atau menjadi bus pengumpan mengantarkan warga menuju stasiun MRT.
"’Bus harus terintegrasi sama kita," kata Agung.
Sedangkan gaya hidup suka berjalan kaki, kata Agung, akan didorong dengan penataan trotoar lebar dan lengkap di sekitar stasiun MRT.
Saksikan vidio pilihan di bawah ini:
Pastikan Kenyamanan
Selain itu, untuk mendorong warga agar antusias naik MRT dan meninggalkan mobil probadinya, PT MRT memastikan kenyamanan dan keamanan MRT.
Pertama dari masinis, meski telah menggunakan masinis otomatis, namun masinis tetap berada di kereta untuk berjaga bila ada kondisi tidak diinginkan.
Masinis direkrut dari pegawai KAI berprestasi dan dilatih di MRT Malaysia.
Kedua adalah waktu tunggu penumpang yang hanya 5 menit.
"Bila listrik putus, di situ manual (masinis) harus bisa mengemudikan termasuk ngerem, ‘’ ucapnya.
Ketiga adalah kenyamanan dan keamanan di Stasiun MRT. Agung menyebut, stasiun akan dilengkapi pendingin, elevator dan lift. Untuk keamanan, stasiun dilengkapi CCTV hingga pintu penghadang banjir untuk stasiun bawah tanah.
Advertisement