Liputan6.com, Padang – Sebuah jembatan bernama Campago sepanjang sekitar 70 meter berhasil didirikan. Jembatan yang menelan biaya pembangunan Rp 12,5 miliar itu sudah dinanti lama warga Kampung Dalam, Kecamatan Lima Koto, Kabupaten Padang Pariaman, karena jembatan yang lama hancur akibat gempa dahsyat pada 2009 lalu.
Jembatan tersebut melintasi Sungai Batang Naras dan memiliki tipe jembatan presider tipe B. Keberadaan jembatan yang diresmikan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit pada Senin, 23 Oktober 2017, dinilai bisa meningkatkan pengembangan industri pariwisata di Sumatera Barat.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jembatan Campago menghubungkan Kampung Dalam dengan daerah tetangga seperti Kabupaten Agam dan merupakan akses transportasi dari Agam ke Bukittinggi ataupun ke Kota Padang.
Selama ini, masyarakat yang memiliki kendaraan roda empat atau warga yang ingin membawa hasil buminya, harus berputar ke Lembak Pasang Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau.
"Jembatan Campago tergolong megah untuk ukuran jalan kabupatan. Hal ini menunjukkan taraf kemajuan Padang Pariaman yang juga merepresentasikan masifnya pembangunan di Sumbar," kata Wagub Sumbar.
Baca Juga
Advertisement
Padang Pariaman juga menjadi salah satu kabupaten yang menyumbang lahan untuk pembangunan jalur Tol Padang-Pekanbaru yang ditargetkan rampung pada 2025 mendatang. Tahap I, ruas Padang-Sicincin, dijadwalkan bisa beroperasi pada 2019.
Nasrul menambahkan Padang Pariaman juga menyediakan 678 hektare lahan untuk pembangunan kawasan terpadu Tarok City di Padang Pariaman. Tarok City juga akan dilengkapi pengembangan industri teknologi informasi dan pabrik perlengkapan lainnya.
"Pembangunan ini sudah mendapat restu dari berbagai pihak, diharapkan ini menjadi pemicu mudahnya transportasi menuju objek-objek wisata di Sumbar," ujar Nasrul Abit.
Sementara itu, anggota Badan Pengawas Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Harry Azhar Azis menambahkan, peresmian Jembatan Campago menjadi simbol keseriusan pemerintah daerah dalam menggarap infrastruktur.
Harry berharap berfungsinya jembatan tersebut mampu mendorong perputaran ekonomi masyarakat setempat. "Saya yang juga merupakan tali keturunan darah dengan nagari Kampuang Dalam ini. Sebagai tanggung jawab moral ikut serta membantu pembangunan daerah," ujarnya.
Di Jembatan Campago yang memiliki lebar enam meter terdapat ruas pejalan kaki selebar 0,5 meter di sisi kiri dan kanan jembatan. Proyek pembangunan jembatan ini dimulai pada 2016 lalu, meski perencanannya sudah berjalan sejak 2015.
Saksikan video pilihan berikut ini: