Ingin Majukan Kawasan Kumuh, Sandiaga Usung Konsep Sister Kampung

Menurut Sandiaga, kampung-kampung yang telah maju akan bekerja sama dengan kampung yang masih tertinggal.

oleh Ika Defianti diperbarui 25 Okt 2017, 09:21 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. (Liputan6.com/Rezky)

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta berencana menerapkan program Sister Kampung untuk wilayah permukiman kumuh di Jakarta. Program ini merupakan hasil diskusi antara Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno beserta satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Sandiaga menjelaskan, konsep dari Sister Kampung hampir mirip dengan sister city. "Sister Kampung ini masih dalam tahap penjajakan. Ini di Jakarta dulu," kata Sandiaga di Jakarta Selatan, Selasa (24/10/2017).

Dia mengatakan, dalam pelaksanaannya nanti akan dimulai dari setiap RW di Ibu Kota, yakni kampung-kampung yang telah maju akan bekerja sama dengan kampung yang masih tertinggal. Sehingga kampung yang sudah maju dalam pengelolaan sampah dapat membantu perekonomian di kampung yang belum beruntung.

"Contoh kecamatan yang sudah maju Kebayoran, ada yang maju dalam mengelola sampah. Kemajuan ekonominya bisa menarik RW di Kecamatan Tambora," ujar Sandiaga.

Lanjut dia, dalam pelaksanaannya nanti dapat berbentuk kerja sama corporate social responsibility (CSR) dalam bentuk kemitraan.

"Tapi sekali lagi ini bentuk partisipatif kolaboratif. Jadi kemampuan mereka untuk menciptakan inovasi dibantu," tutur Sandiaga.

Kendati demikian, dia belum dapat memastikan kapan akan merealisasikan program tersebut.


Tugas Paling Berat

Selain itu, Sandiaga menilai target opini wajar tanpa pengecualian (WTP) bagi Pemprov DKI Jakarta di 2017 sangat berat. Sebab, selama empat tahun Ibu Kota Jakarta hanya memperoleh opini wajar dengan pengecualian (WDP).

"Ini mahaberat, karena Jakarta tidak pernah WTP. Saya ditugaskan untuk memimpin proses ini," kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2017).

Sandi akan melakukan perbaikan sistem setiap pekan. Ia juga memprioritaskan perbaikan pencatatan aset.

Selain itu, 6 ribu temuan dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) akan ditindaklanjuti satu per satu. Sandi berjanji membuka semua tahapan pada publik.

"Saya akan buka secara transparan road to WTP. Capaiannya itu seperti dari aset, dari temuan," ujar dia.

Sandiaga meminta seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Pemprov DKI Jakarta memberikan perhatian khusus dalam pencatatan aset ada. Harapannya, kata dia, pencapaian akan opini WTP dapat terealisasi.

"Saya pastikan semua SKPD betul-betul berikan atensi khusus mengenai WTP," jelas Sandi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya