Liputan6.com, Jakarta Sejak diserang air keras oleh orang tak dikenal pada Selasa, 11 April 2017, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan masih menjalani perawatan untuk kedua matanya di Singapura.
"Hari ini, 196 hari setelah penyerangan, direncanakan pemeriksaan lanjutan dari pemeriksaan kemarin," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Rabu (25/10/2017).
Advertisement
Menurut Febri, pada Selasa, 24 Oktober 2017, dua dokter ahli mata di Singapura memeriksa retina dan glaukoma Novel Baswedan. Pemeriksaan tersebut untuk menjaga kondisi retina dan sirkulasi cairan di dalam bola mata agar selalu baik.
“Tidak boleh ada gangguan di dalam retina,” kata Febri.
Febri memaparkan tindakan-tindakan yang dilakukan dokter kepada Novel Baswedan. Dalam pemeriksaan glaukoma, tindakan yang dilakukan dengan pengukuran tekanan bola mata.
"Dilakukan pengecekan pada 19 Oktober 2017 lalu. Operasi ditunda karena tidak ratanya pertumbuhan permukaan retina (tidak smooth) pada mata kiri,” kata dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tekanan Mata
Hasil pemeriksaan pada tekanan mata Novel, menurut Febri, tekanan mata kanan Novel cukup baik. Sementara untuk mata kiri Novel tidak dilakukan tes secara spesifik.
"Hanya diperiksa dengan menekan kelopak mata bagian atas, karena tertutup gusi. Namun diperkirakan (tekanan) sedikit lebih tinggi dari mata kanan,” kata dia.
Menurut Febri, dokter memberikan dua macam obat tetes mata yang harus diberikan untuk menjaga tekanan bola mata. Dokter juga scanning bola mata menggunakan alat USG.
"Keadaan kedua bola mata baik. Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan hari ini. Jadwal cek rutin sebelum operasi tahap dua akan dilakukan sesuai arahan dokter,” dia menjelaskan.
Advertisement