Kasus Wanita Berkeringat Darah Juga Pernah Terjadi di Indonesia

Tak hanya di Italia, kasus keringat darah ternyata pernah terjadi di Indonesia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Okt 2017, 20:01 WIB
Ilustrasi darah. (Womenshealthmag)

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi keringat darah yang wanita muda Italia alami membuat para ahli bingung. Tanpa ada gejala atau luka, dirinya tiba-tiba saja mengeluarkan cairan merah itu dari wajah dan tangan.

Menurut studi di University of Florence yang diterbitkan di Canadian Medical Association Journal, pasien tersebut telah mengalami episode perdarahan acak selama tiga tahun. Sementara tim dokter yang menanganinya mengaku belum pernah melihat kondisi seperti itu sebelumnya.

"Saya dapat mengatakan dengan jelas, saya belum pernah melihat kasus seperti ini," ujar Dr Michelle Sholzberg selaku co-direktur program Perawatan Komprehensif Hemofilia di Rumah Sakit St Michael seperti dikutip dari News.com.au, Selasa 24 Oktober 2017.

Wanita yang berkeringat darah. (Canadian Medical Association Journal)

"Saya pernah melihat beberapa gangguan pendarahan terburuk, tapi belum pernah seperti yang satu ini: berkeringat darah."

Meski tak pernah ada pemberitaan terhadap kasus seperti itu, ternyata apa yang dialami si wanita Italia bukanlah yang pertama kali terjadi. Insiden serupa sebelumnya pernah dilaporkan dari Indonesia.

Berikut ini fenomena aneh keringat darah lain yang Liputan6.com rangkum pada Rabu (25/10/2017):


Kasus Keringat Darah di Indonesia

Adalah Dora Indriani Tri, penderita penyakit langka: keringat darah. Kelainan tersebut mulai disorot media pada Juni 2011 lalu.

Diduga keringat darah Dora berkaitan dengan gaya hidupnya yang berbeda jauh dari orang normal. Sejak remaja, dia berjuang keras untuk menafkahi adik-adiknya. Pagi kuliah, sore sampai malam jadi petugas satpam, dini hari mengojek.

Menurut informasi yang beredar, Dora mengaku sudah dua tahun dia merasakan keanehan di tubuhnya. Ia menduga, hal itu terkait gaya hidupnya yang tak biasa.

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta itu pun akhirnya sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Kendati ditangani para ahli, belum juga jelas apa sebenarnya yang dialaminya. Masih misterius.

Informasi dari ayahnya, Indra, Dora kabarnya sempat terjatuh dari ketinggian saat masih bekerja di Batam selepas menamatkan SMA. Namun menurut dokter, hal tersebut tak ada hubungannya dengan penyakit misterius tersebut.

Penyakit Dora dan kisah hidupnya yang penuh perjuangan mengundang simpati banyak pihak. Pemerintahpun menjamin biaya pengobatan perempuan perkasa ini.

"Kami sudah bilang, dia dibiayai dengan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), karena termasuk tidak mampu," ujar Menteri Kesehatan kala itu, Endang Rahayu Sedyaningsih .

Soal penyakit Dora, Endang mengatakan bahwa tim dokter masih mengobservasi. "Baru diketahui beberapa faktor di dalam darah yang tidak ada dan itu harus ditransfusikan," ucapnya.

Endang menambahkan, pihaknya menyambut baik jika ada pihak lain yang ingin membantu Dora. Baik dalam bentuk beasiswa atau biaya pengobatan. "Itu silakan, kalau ada pihak yang akan membantu kita terima dengan tangan terbuka," ucapnya.

Meski aneh, Endang menambahkan, penyakit Dora bukan kali pertamanya terjadi di Indonesia. "Bukan kasus pertama, tapi jarang," kata dia.

Penyakit seperti yang diidap Dora, menurut Endang tidak bisa disembuhkan."Sama dengan diabetes, hipertensi bukan sembuh, kalau tidak menjaga bisa terulang lagi," tutur Endang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya