Liputan6.com, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan pasrah kasus penyerangan air keras terhadapnya mandek di Polda Metro Jaya. Termasuk soal tak terungkapnya para peneror tersebut.
"Enggak ada yang bisa diharapkan saat ini. Akhirnya sikap kami seperti itu. Termasuk sikap Novel," ujar Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (25/10/2017).
Advertisement
Dia menilai Polda Metro Jaya seperti tak mau menuntaskan kasus tersebut. Akhirnya, Novel Baswedan hanya pasrah jika kepolisian akhirnya menutup penyelidikan kasus ini.
Menurut dia, Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK tersebut kini hanya fokus pada pemulihan matanya. Novel, lanjut dia, juga sudah tidak sabar kembali memberantas korupsi.
"Terus terang, Novel Baswedan juga hanya berusaha semoga bisa kembali pulih dan tentu dengan campur tangan Allah SWT," kata Dahnil yang mendampingi Novel.
Dia menyebut Polri seolah abai dalam penuntasan penyelidikan kasus ini. Walaupun sudah diumumkan ke publik sketsa wajah terduga pelaku penyerangan Novel Baswedan.
"Kami mendorong untuk dibentuk TGPF (Tim Gabungan Pencari Fakta), namun hingga kini masih gelap gulita," kata Dahnil.
Kata Polisi
Kasus penyerangan air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan hampir enam bulan mandek. Kepolisian belum juga mengungkap pelaku atau aktor intelektual di balik kejadian tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan pihaknya masih mencari penyerang Novel Baswedan.
"Kita masih tetap melakukan proses, mencari saksi-saksi yang mengetahui dari kasus itu. Kalau ada yang mengetahui kita periksa, sampai sekarang kita masih mencari. Kalau tidak mengetahui kan tidak mungkin kita BAP," kata Argo di kantornya, Jakarta, Jumat (13/10/2017).
Menurut dia, kendala polisi belum menemukan pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan adalah saksi-saksi. Terlebih, kata dia, kamera pengintai atau CCTV di sekitar tempat kejadian juga tidak bisa dilihat.
"Kita mencari saksi yang melihat ada tidak. Sampai sekarang kita belum menemukan. CCTV sudah kirim ke Australia, hasilnya tidak bisa dilihat karena pecah," ujar Argo.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement