Liputan6.com, Kolaka Utara - Rekonstruksi kasus pembunuhan Ketua DPRD Kolaka Utara, Musakkir Sarira, nyaris tak terpantau khalayak ramai, Rabu (25/10/2017). Rekonstruksi digelar sejak pukul 11.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita.
Tersangka Andi Erni Astuti datang dengan mengenakan kaus berwarna oranye dan celana bermotif kotak-kotak. Tersangka datang dengan menutup wajahnya. Sempat tidak terpantau, tersangka hanya butuh beberapa detik dari dalam mobil polisi ke dalam rumah.
Anggota polisi yang berjumlah sekitar 60 personel juga melakukan pengamanan tertutup pada rekonstruksi yang digelar di Rumah Jabatan Ketua DPRD Kolaka Utara. Di dalam rumah tempat terjadinya pembunuhan, hanya anggota polisi, tersangka, dan saksi yang diperbolehkan melintasi garis polisi.
Adapun media dan masyarakat dihalangi pengamanan anggota kepolisian di balik garis polisi yang dipasang sekitar 10 meter dari pintu rumah. Saat berusaha masuk, awak media dicegah sejumlah bintara polisi berpakaian lengkap.
Baca Juga
Advertisement
Rekonstruksi mengambil lokasi di ruang dapur, meja makan, kamar tidur, dan ruang tengah. Ada sekitar 22 adegan rekonstruksi yang diperagakan Andi Erni Astuti, tersangka pembunuh Ketua DPRD Kolaka Utara, Musakkir Sarira.
"Kita sengaja melakukan pengamanan tertutup, sebab banyak masyarakat yang melihat. Kami harus khawatir dan siaga karena memang selain itu keluarga tersangka dan korban ada banyak di TKP," ujar Kapolres Kolaka Utara, AKBP Bambang Satriawan.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kolaka Utara AKP Mohammad Salman menyatakan semua adegan sudah sesuai dengan apa yang dinyatakan tersangka dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
"Sudah sesuai semua, tidak ada hambatan. Hanya memang harus tertutup sehingga bisa selesai dengan lancar tanpa ada gangguan dari warga yang menonton," ujar AKP Mohammad Salman.
Diketahui, sejak pukul 08.00 Wita, kompleks rumah jabatan Ketua DPRD Kolaka Utara sudah dipadati ratusan warga. Penonton sebanyak ini datang dari dua kabupaten berbeda, Kolaka Utara dan Kolaka. Sebab, baik keluarga korban dan tersangka, kebanyakan datang dengan menggunakan mobil angkutan umum dari kedua kabupaten ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini: