Tata Kampung Kumuh, Anies Janji Tak Lakukan Penggusuran

Dia menuturkan, tujuan utama dari penataan kampung untuk mensejahterakan warga Jakarta.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 25 Okt 2017, 15:41 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan usai meninjau proyek MRT di Jakarta, Jumat (20/10). Pembangunan MRT fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI) per September 2017 telah mencapai 80,5 persen. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, akan melakukan penataan terhadap kampung kumuh di Ibu Kota dalam waktu dekat. Hingga kini, ada 220 Rukun Warga (RW) tercatat masih bersatus menjadi kampung kumuh di Jakarta.

"Sebenarnya itu sesuatu yang sudah kita bicarakan semasa kampanye kemarin, bahwa yang kita akan lakukan. Tapi ini masanya bukan menceritakan rencana lagi, jadi nanti kami akan pada waktunya tunjukkan lokasinya dan langkah-langkahnya," kata Anies usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (25/10/2017).

Anies memastikan, tidak akan melakukan penggusuran saat menata kampung Anies. Penataan kampung kumuh, kata Anies, bukan menghilangkan kampung yang menjadi tempat tinggal warga. Namun, yang akan dihilangkan adalah kekumuhan dari kampung tersebut.

"‎Jadi kampungnya bisa tetap hidup, ditata ulang. Ditata ulang itu artinya ada konsolidasi lahan, kemudian ada pembangunan rumah yang harus dibuat vertikal sehingga lahan itu masih bisa dipakai mereka. (Warga) masih bisa tinggal di sekitar situ, tetapi kekumuhannya diubah menjadi tempat nyaman bersih dan sehat," jelas dia.

Dia menuturkan, tujuan utama dari penataan kampung untuk menyejahterakan warga Jakarta. penataan kampung kumuh, bukan berarti Pemprov DKI akan kembali melakukan penggusuran.

"Karena tujuannya bukan kampungnya, bukan bangunannya yang ditata. Tujuannya adalah supaya warga hidup lebih sehat sejahtera, karena itu kampungnya ditata," tutur Anies.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Permasalahan Lahan

Anies Baswedan menjelaskan, permasalahan penataan kampung kumuh selalu menjadi isu sensitif lantaran sejarah penggusuran yang acapkali terjadi di Ibu Kota.

Terlebih, penggusuran tersebut dilakukan relokasi yang jauh dari tempat warga sebelumnya hingga menyisakan banyak masalah.

"Tapi intinya bagaimana mereka tetap bisa memiliki penghidupan. Justru kami melihat suksesnya penataan kampung itu adalah ketika warga itu mendapatkan kehidupan yang lebih baik setelah kampungnya ditata," Anies menandaskan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya