Ada Pabrik Baru, Produksi Semen Baturaja Jadi 3,8 Juta Ton

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menargetkan produksi semen di tahun depan akan meningkat.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 25 Okt 2017, 17:15 WIB
Pekerja tengah memindahkan ratusan karung semen di Jakarta, Rabu (27/1). Penjualan semen sepanjang 2015 mencapai 61,00 ton, naik 1,8% dibanding tahun sebelumnya 59,90 juta ton. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menargetkan produksi semen pada tahun depan akan meningkat. Peningkatan produksi ini ditopang dengan telah beroperasinya pabrik baru Batu Raja 2 pada September 2017.

Direktur Utama Semen Baturaja Rahmat Pribadi mengungkapkan peningkatan produksi ini juga untuk memenuhi kebutuhan semen di Sumatera Selatan yang sampai saat ini masih belum terpenuhi.

"Dengan beroperasinya pabrik kita yang baru, maka kapasitas kita menjadi 3,85 juta ton per tahunnya. Tapi kita tahun depan targetkan produksi itu 2,6-2,8 juta ton, jadi tidak langsung 3,8 juta ton," terangnya di Kementerian BUMN, Rabu (25/10/2017).

Di Sumatera Selatan sendiri, dikatakan Rahmat, konsumsi semen setiap tahunnya mengalami peningkatan, di mana tahun lalu konsumsi semen mencapai 6,5 juta ton per tahun. Hal ini tidak terlepas dari peningkatan pembangunan infrastruktur di wilayah Sumatera Selatan itu sendiri.

Di sisi lain, di Sumatera Selatan sendiri produsen semen hanya Semen Baturaja. "Jadi peluang kita untuk mengembangkan pasar itu di sana masih luar biasa," tegasnya.

Rahmat menambahkan, upaya untuk meningkatkan produksi tersebut, perusahaan menganggarkan belanja modal (capex) sekitar Rp 700 miliar hingga Rp 1 triliun.

Peningkatan produksi dan pemasaran pada 2018 sendiri, dijelaskan Rahmat, pihaknya akan mengembangkan cement mill di beberapa wilayah di Sumatera Selatan. Mini cement mill ini berfungsi untuk memangkas distribusi semen sehingga akan lebih efisien.

Semen Baturaja sendiri tahun ini menargetkan mampu menjual semen sebanyak 1,8 juta ton atau meningkat 14 persen dibandingkan tahun lalu. (Yas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya