Liputan6.com, Pekanbaru - Detasemen Khusus 88 Antiteror mendalami sejumlah tempat yang menjadi basis latihan gerakan radikal atau teroris. Polda Riau mengakui ada sejumlah wilayah yang menjadi pusat latihan.
Termasuk lokasi pelatihan menembak kelompok radikal yang terungkap di wilayah Gema, Kecamatan Kampar Kiri beberapa waktu lalu.
Advertisement
"Ada beberapa daerah. Ada latihan menembak dan ada merakit bom, daerah itu masih ditelusuri petugas," kata Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Rabu (25/10/2017).
Densus pun masih memeriksa secara intensif lima terduga teroris yang ditangkap Selasa 24 Oktober 2017. Mereka diperiksa di Mako Brimob Polda Riau.
Petugas pun masih mencari beberapa anggota kelompok teroris yang menamakan diri Jemaah Anshor Daulah (JAD) itu di sejumlah lokasi yang dicurigai.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terafiliasi dengan ISIS
Guntur mengatakan JAD diduga berafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) karena berhubungan dengan Bahrun Naim.
"Kan ada beberapa jaringan, polanya ada yang menyerang polisi, ada yang lainnya. Masih didalami, dan pada intinya ingin mendirikan negara sistem khilafah," kata Guntur.
Dia belum mendapat informasi dari densus apakah ada anggota JAD lainnya di Riau. Dia menyebut densus masih menginterogasi 5 terduga teroris yang diamankan di Kampar dan Kota Pekanbaru pada 24 Oktober 2017 pagi hingga siang.
Advertisement