Liputan6.com, Jakarta - Twitter mengumumkan langkah-langkah untuk meningkatkan transparansi semua iklan di layanannya, termasuk yang berbasis politik. Selain itu, situs microblogging itu juga akan memperbaiki kontrol untuk pengiklan dan menerapkan kebijakan periklanan yang lebih ketat.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari keterangan resminya, Kamis (26/10/2017), Twitter dalam beberapa pekan ke depan akan meluncurkan Pusat Transparansi Iklan, yang akan menginformasikan kepada semua pengguna tentang siapa yang beriklan di Twitter, rincian di balik iklan tersebut dan berbagai tool bagi pengguna untuk memberikan tanggapan mereka.
Pusat Transplantasi Iklan ini akan dirilis secara bertahap di berbagai negara, termasuk Indonesia. "Pembaruan ini akan mulai dilakukan di Amerika Serikat terlebih dahulu dan setelahnya akan diimplementasikan secara global," tulis Twitter dalam keterangannya.
Nantinya, Pusat Transparansi Iklan akan menunjukkan informasi tentang:
1. Semua iklan yang sedang berjalan di Twitter, termasuk iklan yang dipromosikan
2. Berapa lama iklan telah berjalan di Twitter
3. Materi iklan yang terkait dengan kampanye tersebut
4. Iklan yang ditargetkan kepada pengguna, serta informasi hasil personalisasi tentang iklan yang layak Anda terima berdasarkan penargetan
Pengguna juga nantinya dapat melaporkan iklan tidak pantas atau memberikan umpan balik negatif seperti "Saya tidak suka iklan ini", untuk semua iklan yang ada di Twitter.
Umpan balik ini akan membantu Twitter lebih cepat menghapus iklan yang dianggap tidak pantas dari platform miliknya, serta menunjukkan iklan yang lebih relevan di linimasa pengguna.
(Din/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: