Transportasi Online Berkeliaran, Ratusan Becak Diparkir Massal

Massa dari tukang becak sempat berusaha menyegel kantor manajemen perusahaan transportasi online di Kediri.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 26 Okt 2017, 07:30 WIB
Massa dari tukang becak sempat berusaha menyegel kantor manajemen perusahaan transportasi online di Kediri. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Kediri - Ratusan tukang becak yang tergabung dalam Persatuan Abang Becak se-Kota Kediri mendatangi kantor Balai Kota Kediri di Jalan Kartini, Rabu siang, 25 Oktober 2017. Mereka meminta pemerintah daerah untuk membubarkan transportasi online yang menjamur di kota itu.

Di samping itu, mereka menuntut janji dari Pemkot Kediri beberapa waktu lalu, yang berencana mempertemukan kedua pihak untuk duduk bersama mencari solusi yang terbaik.

Setibanya di depan kantor Balai Kota, ratusan becak diparkir di sepanjang Jalan Kartini dan di depan gerbang pintu masuk Balai Kota. Salah satu koordinator kemudian berdiri di atas kendaraan terbuka dan berorasi menyampaikan tuntutan mereka.

Usai berorasi, tujuh orang sebagai perwakilan para tukang becak diizinkan masuk untuk menemui pejabat terkait. Dalam pertemuan ini, Pemerintah Kota Kediri melalui dinas terkait kembali menjanjikan untuk memanggil kedua belah pihak untuk bermusyawarah.

Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 45 menit ini disepakati jika pihak Pemkot akan berupaya kembali untuk memediasi pertemuan antara pihak pengelola transportasi online dengan tukang becak.

Kabag Humas Pemkot Kediri, Apip Pramana, mengatakan, sebenarnya pihak pemkot sudah melayangkan surat ke manajemen perusahaan transportasi online di Kota Kediri. Namun, pihak manajemen transportasi online tak hadir karena ada keperluan di luar kota.

"Pemerintah Kota akan memfasilitasi antara pihak manajemen transportasi online dengan abang becak. Tadi sudah ditunjukan surat dari manajemen transportasi online (Go-jek), yang diterima kemarin," tutur Kabag Humas Pemkot Kediri, Apip Pramana.

Karena itu, pihak Pemkot akan berupaya secepat mungkin kembali menghubungi pihak manajemen. Sementara itu, usai ditemui pejabat pemkot, ratusan tukang becak yang berunjuk rasa mendatangi kantor Go-jek. Di sana, massa melihat kantor dalam keadaan tertutup dari luar.

Massa yang merasa tidak puas kemudian berorasi dan memasang poster dan spanduk berukuran kecil bertuliskan kecaman terhadap keberadaan transportasi online di area lokasi kantor di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Kampung Dalem.

Massa tukang becak itu juga berupaya menyegel kantor manajemen angkutan online dengan meminta izin kepada kepala kantor kelurahan dan kepala kantor kecamatan setempat. Namun, upaya penyegelan itu gagal. Massa pun membubarkan diri.

Salah satu perwakilan pengunjuk rasa, Parli mengatakan bahwa dalam pertemuan hari ini, disepakati bahwa hari ini, beberapa perwakilan akan kembali diajak berdiskusi untuk memecahkan persoalan tersebut.

"Katanya besok pagi ada solusi lagi, pertemuan dengan pihak transportasi online (Go-jek)," ujar Parli.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya