Liputan6.com, Cilacap – Rabu dini hari, Kereta 49 Turangga jurusan Surabaya-Bandung baru saja melaju dengan kecepatan sedang, sekitar 40 kilometer per jam, lepas dari Stasiun Kereta Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Di permukiman padat penduduk Cikalong, Kecamatan Sidareja, tepat pukul 01.30 WIB, lokomotif terhentak hebat bersamaan dengan suara tumbukan nyaring benda keras pada roda kereta. Penumpang yang dihinggapi kantuk sontak terkejut dengan hentakan dan suara nyaring itu.
Masinis pun mengerem laju kereta. Namun, ia mengira hanya menabrak bongkahan batu koral yang kadangkala diletakkan di jalur kereta oleh orang iseng.
Ia lantas melaporkan kejadian itu kepada unit Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) internal lewat sambungan radio. Unit Kamtib mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) bersama Kepala Resor unit Jalan dan Jembatan PT KAI.
Ternyata, bukan batu koral pecah yang ditemukan. Keamanan KAI justru menemukan potongan besi bekas rel yang patah menjadi dua potongan di dekat perlintasan liar di Dusun Cikalong RT 5/6. Besi bekas rel itu patah terlindas kereta yang melintas.
Baca Juga
Advertisement
Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto, Ixfan Hendriwintoko, menduga ada unsur kesengajaan yang bisa disebut sabotase. Orang itu diduga dengan sengaja memasang potongan bekas rel di jalur aktif kereta api lantaran kecewa pada penutupan perlintasan sebidang oleh PT KAI.
Dua tahun terakhir, Daop 5 Purwokerto memang gencar menutup puluhan perlintasan tak resmi di wilayah Kebumen, Cilacap, Banyumas, hingga Bumiayu, Brebes. Ini termasuk perlintasan sebidang yang terdapat di Cikalong.
Menurut Ixfan, hal itu dilakukan lantaran membahayakan perjalanan kereta maupun pelintas jalur. Dia yakin sabotase itu ada kaitannya dengan penutupan perlintasan sebidang yang berada di daerah tersebut.
Ia juga amat menyesalkan kejadian ini. Sebab, hal itu berpotensi membahayakan kereta yang melintas.
"Terbukti ada potongan rel yang tertabrak menjadi dua bagian. Di situ kan pernah ada penutupan rel yang perlintasan sebidang yang liar itu," ucapnya, Rabu, 25 Oktober 2017.
Dugaan bahwa terjadi sabotase juga diperkuat hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan penyelidikan kepolisian. Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto mengatakan ditemukan dua potongan besi baja bekas rel sepanjang 4 meter dan 0,6 meter.
Besi tersebut diperkirakan diletakkan melintang menutup jalur rel kereta dengan sengaja. Saat kereta api melintas, besi bekas tersebut tertabrak sehingga bata besi terlindas oleh roda lokomotif dan patah menjadi dua bagian dan terlempar keluar rel kereta api. Beruntung, kereta tak keluar jalur.
"Meski menabrak potongan rel kereta, lokomotif masih stabil berada di jalurnya. Dengan begitu, tak ada korban jiwa maupun kerugian lebih besar," Djoko menjelaskan.
Kapolres menambahkan, berdasarkan keterangan saksi, besi tersebut merupakan bekas rel kereta api yang sudah tidak digunakan PT KAI untuk menutup perlintasan sebidang ilegal. Hingga saat ini, pihaknya masih menyelidiki kasus ini dan mengembangkan fakta yang diperoleh di TKP dan keterangan saksi untuk menemukan pelaku.
Saksikan video pilihan berikut ini: