Liputan6.com, Samarinda - Nama Terens Puhiri mendadak jadi sorotan media dunia. Pemain yang berlaga di Liga 1 itu menggemparkan jagat sepak bola dunia lewat kecepatannya saat mencetak gol ke gawang Mitra Kukar.
Ya, gol tersebut boleh dibilang istimewa. Pasalnya, sayap Borneo FC itu menggunakan kecepatannya dari setengah lapangan sebelum memperdayai kiper Mitra Kukar.
Tak pelak gol yang dicetak di kompetisi Liga 1 itupun menjadi viral di media sosial. Sehingga membuat media dunia penasaran dengan namanya.
Baca Juga
Advertisement
Media Inggris, Daily Mail menulis judul "Terens Puhiri of Borneo FC labelled the 'fastest player in the world' after footage of his amazing pace goes viral".
Dalam tulisannya, Daily Mail membandingkan kecepatan Terens Puhiri dengan striker Manchester City, Leroy Sane. Mereka juga percaya beberapa klub Eropa siap menjalin kontak dengan Borneo FC untuk pemain berusia 21 tahun tersebut.
Sementara Sportbible memberikan judul pada artikelnya, "Meet 21-Year-Old Terens Puhiri, The Fastest Player In World Football?". Mereka juga yakin kecepatan Terens bisa menandingi para striker Manchester City.
Selain itu ada pula media kenamaan Prancis, L'Equipe yang tak ketinggalan memberitakannya. Mereka memuji kecepatan Terens memasuki setengah lapangan sebelum akhirnya mencetak gol.
Yang jelas gol dari Terens membuat Borneo FC menang 4-0 atas Mitra Kukar dalam lanjutan Liga 1. Tiga gol lainnya dibuat oleh Lerby Eliandry (dua gol) dan Riswan Yusman.
The Next Boaz
Nama Terens Puhiri sebenarnya mulai mencuat saat dia tampil di Piala Presiden 2015. Saat itu, Terens telah memperkuat Borneo Pusamania FC. Selama turnamen, kecepatan dan kelincahan pemain asal Papua itu bahkan sudah berhasil mencuri perhatian publik.
Terens mengawali kiprahnya saat membawa SSB Numbay Star Papua menembus semifinal Danone Cup 2008. Pada ajang itu, dia meraih penghargaan individu sebagai pemain terbaik sekaligus top scorer dengan lima gol.
Tiga tahun kemudian, Terens masuk skuat timnas U-16. Mundari Karya, sebagai pelatih saat itu, mengungkapkan bakat dan kemampuan Terens tidak kalah dengan Evan Dimas.
Sayang, pada 2013, namanya tidak masuk dalam skuat timnas U-19 asuhan Indra Sjafri. Tapi, bakat emas Terens tidak memudar. Jelang ISL 2015, Terens mendapat kontrak lima tahun dari manajemen Borneo FC. Setelah gagal unjuk kemampuan di ISL 2015 yang terhenti, Terens ingin menjadikan Piala Presiden sebagai momentum terbaiknya.
Tipikal permainan Terens belakangan banyak dikaitkan dengan pesepak bola asal Papua, Boaz Solossa. Bahkan pemain berusia 21 tahun ini sempat dijuluki The Next Boaz. Kebetulan, kedua pemain asal Bumi Cendrawasih ini juga pernah memperkuat tim yang sama, yakni saat Boaz Solossa dipinjamkan ke Pusamania Borneo FC pada Piala Presiden.
Bagi Terens, bertemu Boaz adalah sebuah kehormatan. Namun dia enggan dicap sebagai The Next Boaz karena merasa kemampuannya belum sebanding dengan bintang timnas itu.
Advertisement