Liputan6.com, Jakarta Jika Anda diminta pasangan untuk membuat video vulgar, psikolog klinis dewasa TigaGenerasi, Tiara Puspita, menyarankan untuk menolaknya. Ada beberapa alasan mengapa perlu menolak merekam adegan vulgar baik dalam bentuk foto atau video.
"Karena kita tidak tahu ke depannya bakal seperti apa. Bisa saja HP itu kemudian hilang, berpindah tangan. Bisa saja datanya tanpa sengaja terkirim ke orang lain," kata Tiara.
Advertisement
Belum lagi ditambah dengan kecanggihan teknologi zaman sekarang. Hanya dengan sekali sentuh sebuah dokumen dapat dengan mudahnya tersebar ke banyak pihak.
"Di zaman seperti ini hanya dengan sekali klik bisa sebarkan, baik dengan sengaja atau tidak sengaja," ucap Tiara saat dihubungi Health-Liputan6.com ditulis Kamis (26/10/2017).
Jika video vulgar sudah tersebar, efeknya tidak lagi bisa diperkirakan. Saat sebuah video sudah tersebar di internet tidak akan bisa mencabutnya.
"Bila tersebar yang dirugikan bukan cuma diri sendiri, tapi keluarga. Perusahaan tempat dia bekerja juga mungkin tidak nyaman dengan kondisi ini," kata Tiara.
Saksikan juga video ini: