Pemerintah Kaji Ulang Status Awas Gunung Agung

Pemerintah menggelar rapat evaluasi atau mengkaji ulang status Awas Gunung Agung.

oleh Dewi Divianta diperbarui 26 Okt 2017, 20:31 WIB
Ketua Tim Tanggap Darurat PVMBG untuk Gunung Agung, Devy Kamil Syahbana. (Liputan6.com/Dewi Divianta)
Liputan6.com, Denpasar - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Maritim hari ini menggelar rapat evaluasi status Awas Gunung Agung. Sudah satu bulan lebih gunung dengan ketinggian 3.031 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu berstatus Awas.
 
Kini, seratus ribu lebih warga masih bertahan di pengungsian yang tersebar di beberapa titik di sembilan kabupaten/kota di Bali.
 
Adapun evaluasi status Awas terhadap Gunung Agung dibenarkan oleh Atmaji, Sekretaris Pribadi Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, yang dikonfirmasi via aplikasi perbincangan. "Hari ini di Menko Maritim pukul 15.30 Wita," kata Atmaji, Kamis (26/10/2017).
 
Sementara itu, Ketua Tim Tanggap Darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk Gunung Agung, Devy Kamil Syahbana mengatakan, ia telah bertolak ke Jakarta untuk mengikuti rapat evaluasi tersebut.
 
 
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG itu yang akan mempresentasikan kondisi mutakhir gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali, tersebut. Sebelumnya, PVMBG menaikkan status Awas Gunung Agung, pada Jumat, 22 September 2017 pukul 20.30 Wita.
 
Sejak saat itu, aktivitas Gunung Agung fluktuatif. Rata-rata jumlah kegempaan di Gunung Agung saban harinya berkisar di angka 500 hingga di atas 1.000 kali dalam sehari.
 
Namun, beberapa hari terakhir, aktivitas kegempaan Gunung Agung menunjukkan penurunan secara signifikan. Jumlah kegempaan Gunung Agung dalam lima hari terakhir setidaknya sama dengan ketika gunung yang pernah meletus hebat pada tahun 1963 itu masih berstatus Siaga (Level III).
 
Devy menjelaskan, selama ini institusinya mengacu pada tanda-tanda yang ditunjukkan oleh Gunung Agung sendiri dalam menentukan statusnya. PVMBG hanya menganalisis dan mengenali gejala saja, tanpa memiliki hak untuk menentukan status tersebut selain dari apa yang terekam dari aktivitas Gunung Agung.
 
Pria asal Bandung, Jawa Barat itu berharap evaluasi terhadap status Awas Gunung Agung dapat menghasilkan keputusan yang terbaik untuk semua pihak.
 
"Semoga semua yang terbaik untuk semua dan kita senantiasa diberi petunjuk terbaik dari-Nya," Devy memungkasi.
 
Saksikan video pilihan di bawah ini:
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya