Liputan6.com, Jakarta - Mobil hybrid maupun mobil listrik diklaim memiliki emisi karbon yang lebih rendah dibanding mobil konvensional. Namun, salah satu hal yang masih menjadi perdebatan adalah limbah baterai jika suatu saat baterai pada mobil elektrik tersebut tidak lagi terpakai.
Menyoal hal tersebut, Anindyanto Dwikumoro, Product Specialist BMW Indonesia, mengungkapkan bahwa BMW menjunjung tinggi nilai dari sustainability. "Kita punya partnership dengan perusahaan yang mengolah atau menggunakan baterai untuk industri lain," ungkap pria yang sapa diakrab Anin, di BMW National Training Center, Tangerang, Kamis (26/10/2017).
Baca Juga
Advertisement
Menurutnya, baterai-baterai yang pernah digunakan oleh mobil hybrid dan listrik BMW akan diolah atau bisa digunakan kembali ke industri-industri yang kecil. Dengan demikian, baterai yang digunakan oleh BMW tidak akan merusak lingkungan, dan tetap memiliki nilai guna meskipun tidak lagi digunakan pada mobil.
"Misalkan baterai kami dipakai solar charging company. Contoh lainnya, di Jerman. Di sana ada kapal kecil pure elektrik yang menggunakan baterai eks digunakan i3. Nah, baterainya berasal dari konsumen yang upgrade ke kapasitas lebih besar," sambung Anin.
Di Indonesia sendiri, konsumen yang menggunakan produk BMW i8 belum pernah ada yang mengganti baterai sampai saat ini. "Kalau di Indonesia, kami menyediakan warranty selama 8 tahun atau 100.000 km," pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: