Liputan6.com, Boise - Seorang perempuan yang pernah mengalami pernikahan dini, mengungkap cerita mengerikan untuk meningkatkan kesadaran akan praktik tersebut di Amerika Serikat.
Masih diizinkannya pernikahan dini di beberapa negara bagian di AS, merupakan hal yang mengejutkan. Pasalnya, negara-negara seperti Zimbabwe, Malawi, dan El Salvador telah melarang praktik tersebut.
Dalam dokumenter BBC terbaru yang berjudul America First, perempuan bernama Angel itu mengungkap masa-masa saat ia dipaksa menikah oleh ibunya. Saat itu, ia baru berusia 13 tahun.
"Aku hanya anak-anak yang ingin punya pacar, tapi ibuku malah membuatnya menjadi hal yang sangat berbeda," ujar Angel, perempuan asal Idaho yang saat ini berusia 26 tahun.
Baca Juga
Advertisement
"Ketika aku menikah, aku baru berusia 13 tahun. Kami berdiri di ruang keluarga dan aku mengenakan gaun jelek yang ibuku beli dari internet."
"Sesaat setelah menikah, ia mendukung kami untuk punya anak dan oleh karena itu aku melahirkan anak laki-laki saat berusia 15 tahun. Itu adalah cara agar aku bergantung kepadanya," ujar Angel.
Seperti dikutip dari The Sun, Kamis (26/10/2017), Angel yang saat ini telah memiliki lima anak -- dua dari suami keduanya -- mengungkap bahwa ia merasa seperti budak saat menjalani pernikahan dini dengan suaminya yang kasar.
"Mantan suamiku sangat kasar kepadaku dan aku sangat bingung karena ia adalah satu-satunya laki-laki yang pernah menjalin hubungan denganku," kata Angel. Ia menambahkan, mantannya itu pernah mendorongnya saat ia hamil.
"Aku adalah budak bagi mantanku. Aku adalah budak gagasan ibuku yang menginginkan agar kami bersama dan memiliki anak saat sangat muda dan melakukan semua hal, padahal aku ingin melakukan sesuatu dalam hidupku," ujar Angel.
Pernikahan Dini di AS
Meski hampir seluruh negara bagian AS melarang anak-anak di bawah usia 18 tahun untuk menikah, ada beberapa cara untuk bebas dari larangan tersebut. Menurut Pew Research Center, hal itu bisa ditempuh dengan cara meminta persetujuan pengadilan atau mempresentasikan izin orang tua.
Sementara setiap negara bagian memiliki aturan berbeda, 25 di antaranya tak memiliki batas minimum umur dilarang menikah.
Menurut BBC, lebih dari 200 ribu anak-anak di AS menjalani pernikahan dini di antara tahun 2000 hingga 2015.
Sekitar 87 pernikahan dini di AS, melibatkan anak perempuan di bawah umur, sementara laki-laki mengisi 13 persennya.
Idaho, menjadi negara bagian AS dengan tingkat pernikahan dini tertinggi. Menurut Pew Research Center, pernikahan dini paling sering terjadi di Amerika Serikat bagian selatan.
Selain Idaho, pernikahan dini paling sering terjadi di West Virginia, Texas, Oklahoma, Arkansas, Tennessee, North Carolina, Nevada, dan California. Di sana, sekitar tujuh dari 1.000 anak berusia 15 hingga 17 tahun telah menikah pada 2014.
Sementara itu salah satu negara di Afrika selatan, Zimbabwe, telah mengeluarkan rancangan undang-undang untuk melarang pernikahan dini. Umur 18 tahun adalah usia minimum untuk melangsungkan pernikahan.
Sebelumnya, di Zimbabwe anak perempuan diizinkan menikah pada usia 16 tahun, sementara anak laki-lakinya diperbolehkan menikah pada usia 18 tahun.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement