Liputan6.com, Jakarta Liga 1, kompetisi kasta tertinggi di Indonesia sebentar lagi rampung. Masing-masing tim kini tinggal menyisakan 3-4 pertandingan saja. Persaingan menuju juara pun semakin ketat.
Empat tim tertatas dihuni oleh PSM Makassar, Bhayangkara FC, Bali United, dan Persipura Jayapura. PSM memimpin dengan koleksi 61 poin, diikuti Bhayangkara, dan Bali United dengan 59 poin, serta di posisi keempat ditempati oleh Persipura dengan koleksi 56 poin.
Baca Juga
Advertisement
Rivalitas semakin ketat, karena keempat tim masih berpeluang saling gusur menuju puncak klasemen. Bhayangkara FC yang berada di urutan kedua bahkan berpeluang lebih besar merebut puncak klasemen karena punya lebih banyak satu pertandingan dari Juku Eja.
Sejak awal, persaingan di Liga 1 berjalan ketat. Tim-tim yang menghuni puncak klasemen selalu berganti-ganti. Bahkan di putaran pertama, PSM sempat terlempar dari urutan empat besar. Juku Eja menutup paruh musim di urutan ke-5 dengan 25 poin.
Putaran pertama justru milik Madura United. Tim asal Pulau Garam ini keluar sebagai juara paruh musim dengan koleksi 32 poin. Sayang, MU kini terlempar dari posisi empat besar.
PSM Belum Aman
Tangan dingin Robert Rene Albert lambat laun mulai menunjukkan hasilnya. Pelatih yang pernah membawa Arema Indonesia jadi juara Liga Indonesia itu mampu meracik skema yang tepat bagi PSM Makassar untuk merebut poin demi poin di putaran kedua.
PSM mengambil alih puncak klasemen dari Bhayangkara FC pada pekan ke-31. Juku Eja kembali menguasai singgasana usai mengalahkan Persiba Balikpapan 3-1, (24/10/2017).
Namun untuk menjadi juara Liga 1, PSM sebaiknya menyapu bersih 3 laga tersisa. Itu pun masih harus menunggu hasil pertandingan Bhayangkara FC. Bila Bhayangkara sukses menyapu empat laga tersisa, maka PSM bakal tergusur dari singgasana. Namun, bila sekali saja Bhayangkara FC terpeleset, maka PSM tidak akan terkejar lagi oleh tim-tim di bawahnya.
Dari tiga laga tersisa, hanya satu yang berstatus laga tandang, yakni saat menjajal Barito Putera, Minggu (29/10/2017). Sedangkan dua lainnya berlangsung depan publik sendiri.
Robert mengingatkan para pemain. Dia meminta Ferdinand Sinaga dan kawan-kawan fokus laga per laga. Apalagi mereka masih bertandang ke markas tim Barito Putera.
"Kemenangan wajib diperoleh untuk mempertahankan posisi puncak klasemen. Saya sudah tekankan kepada pemain, tiga pertandingan sisa ini semua adalah final yang wajib dimenangkan,” kata Robert Alberts seperti dilansir situs resmi Liga1, Liga-Indonesia.id.
"Saya berharap para pemain betul-betul fokus. Pertandingan melawan mereka (Barito Putra) menjadi partai hidup dan mati bagi tim. Tidak ada cerita tim kalah," kata Robert lagi.
Gebrakan Kuda Hitam
Bali United sebenarnya terbilang baru di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Serdadu Tridatu baru bisa tampil di Liga 1 setelah mengakuisisi kepemilikan Persisam Samarinda.
Sebagai tim pendatang baru, perfoma Bali United sempat mengalami pasang surut. Setelah ditinggal manajer Indra Sjafri yang kembali ditarik ke Timnas U-19, tim asal Pulau Dewata ini sempat terseok-seok. Di bawah asuhan pelatih Hans-Peter Schaller, Bali United langsung mengalami dua kekalahan beruntun yang membuat pelatih asal Jerman itu dipecat.
Bali United akhirnya memanggil Widodo C Putro Mei lalu. Kebetulan, mantan striker timnas itu baru saja dipecat Sriwijaya FC. Di bawah kendali Widodo, Bali United lambat laun menemukan bentuk permainannya dan kembali merangkak lagi barisan papan atas Liga 1.
Bali United bahkan sempat memimpin klasemen Liga 1. Widodo menyembut bahwa kekompakan di dalam skuatnya menjadi kunci untuk kembali bersaing di papan atas.
Ketangguhan Bali United tentu tidak lepas dari materi pemain yang dimiliki. Kehadiran Sylvano Comvalius membuat lini depan Serdadu Tridatu kian berbahaya.
Hingga saat ini, Comvalius sudah mengemas 33 gol. Angka ini hanya terpaut 1 gol dari koleksi top scorer sepanjang masa Liga Indonesia Peri Sandria. Rekor tersebut diraih pada 1995. Saat itu Peri memperkuat Mastrans Bandung Raya dan menorehkan 34 gol. Selama 22 tahun, belum satu pun striker yang tampil di kasta teratas Indonesia mampu melewatinya.
Kuda hitam lainnya adalah Bhayangkara FC. Tanpa basis suporter yang mengakar, Bhayangkara sejak awal diprediksi bakal kesulitan bersaing dengan kontestan lainnya.
Meski demikian, pasokan amunisi yang mumpuni membuat kekuatan Bhayangkara FC tidak bisa dipandang sebelah mata. Gabungan talenta-talenta muda seperti seperti Evan Dimas, Ilham Udin Arymain, Putu Gede, Alfin Tuasalamony, dan pemain senior sekelas Firman Utina, Jajang Mulyana, Firly Afriansyah membuat kekuatan Bhayangkara FC terus terjaga. Belum lagi, pasokan amunisi-amunisi impor sekelas Ilija Spasojevic (Montenegro, kini sudah jadi WNI), Ovio Dutra (Brasil), Paulo Sergio (Portugal), dan Lee Yoo-joon (Korea Selatan).
Namun belakangan, pelatih Simon McMenemy perlu kerja ekstra untuk membangkitkan mental pasukannya. Pasalnya, Bhayangkara FC baru saja kehilangan enam poin dalam dua laga sebelumnya. Mereka dipermalukan PSM 0-2 dan kalah 0-1 dari Barito Putera.
Bhayangkara United selanjutnya akan menjamu Persela Lamongan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jumat (27/10/2017). Tidak ada pilihan lain. Simon McMenemy harus mampu membawa pasukannya memetik tiga poin bila ingin menjaga peluang juara.
Dia berharap, timnya tidak melakukan kesalahan seperti saat bertemu PSM. Saat itu, pasukannya sangat lemah dalam mengantisipasi bola-bola mati atau set piece.
"Karena itu saya sudah banyak diskusi dengan pemain dan staf pelatih. Intinya, hal itu tidak boleh terjadi lagi karena kami sangat membutuhkan tiga poin untuk menjaga agar tetap berada di puncak klasemen," kata Simon seperti dilansir situs resmi Liga 1.
Mutara Hitam Kembali Berkilau
Sementara itu, Persipura Jayapura, boleh dikatakan terlambat panas musim ini. Sebab di putaran pertama, Mutiara Hitam tidak bisa berbuat banyak. Pergantian pelatih dari tangan Alfredo Vera ke Liestiadi mempengaruhi kekuatan juara Torabika Soccer Championship itu.
Kiprah Liestiadi tidak berlangsung lama. Setelah kalah 1-5 dari PSM Makassar, Liestiadi pun dipecat dan digantikan pelatih asal Brasil, Wanderley Junior. Di bawah kendali Junior, Persipura mulai bangkit dan meramaikan persaingan pada putaran kedua Liga .
Namun memasuki penghujung laga, Mutiara Hitam kembali tidak stabil. Boaz Solossa dan kawan-kawan justru tumbang dari tim semenjana Perseru Serui dengan skor 1-2. Akibatnya, Persipura harus melorot ke urutan 4 dan tertinggal lima poin dari pemuncak klasemen, PSM.
Jadwal Sisa 4 Tim Teratas
PSM Makassar (61)29/10/2017: Barito Putera Vs PSM 06/11/2017: PSM Vs Bali United12/11/2017: PSM Vs Madura United
Bhayangkara FC (59)(tunda) Madura United Vs Bhayangkara FC27/10/2017: Bhayangkara Vs Persela03/11/2017: Mitra Kukar Vs Bhayangkara FC03/11/207: Bhayangkara Vs Persija
Bali United (59)30/10/2017: Bali United Vs Sriwijaya FC 06/11/2017: PSM Vs Bali United12/11/2017: Bali United Vs Gresik United
Persipura Jayapura (56)29/10/2017: Persipura Vs Arema04/11/2017: PS TNI Vs Persipura12/11/2017: Persipura Vs Sriwijaya
Advertisement