Intip Alasan Wanita Tergoda Bikin Video Seks Pribadi

Simak penuturan wanita yang pernah dengan sengaja bersama pasangan merekam adegan berhubungan seks.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 26 Okt 2017, 21:00 WIB
Ilustrasi aksi mesum (Cosmopolitan)

Liputan6.com, Jakarta Heboh video vulgar yang diduga dilakukan oleh alumni sebuah universitas negeri bukanlah kali pertama sebuah rekaman hubungan seksual pribadi menjadi konsumsi publik. Pada tahun-tahun sebelumnya juga ada video seks yang tersebar luas dan menghebohkan masyarakat.

Fenomena tersebut membuat banyak orang bertanya-tanya, kenapa ada orang dengan sengaja merekam video saat berhubungan seks. Apakah untuk kesenangan semata? Atau hal tersebut terasa seksi dan menyenangkan?

Para wanita yang pernah merekam aktivitas hubungan seksual dalam hidup membeberkan alasannya seperti mengutip Women's Health, Kamis (26/10/2017).

Hubungan jarak jauh

"Kami menjalani hubungan jarak jauh, saat bertemu itu sekitar dua bulan sekali. Pernah suatu hari dia bercanda, 'Mungkin kita perlu membuat sex tape'. Lalu, dibuatlah video itu. " kata Lauren (24 tahun).

Dilanda bosan

"Saat itu kami sedang bersama, tapi saat itu terasa begitu bosan dan perlu melakukan banyak hal. Entah bagaimana, muncul percakapan tentang membuat video aktivitas intim kami sendiri. Saya tidak begitu nyaman awalnya, tapi saya percaya padanya," kata Jennifer (24).

Berusaha tampil seksi

"Membuat video terasa agak canggung dan menyeramkan. Saat itu aku berusaha keras untuk tampil seksi. Tapi tampaknya aku tidak merasa hal itu alami. Bagiku hubungan seks terasa lebih seksi dan bergairah ketika tidak ada kamera," kata Kristi (25).

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 


Pikir matang-matang sebelum merekam

Jika Anda berpikir merekam adegan intim apapun alasannya, sebaiknya pikir-pikir lagi. Pada era dunia digital yang semakin canggih seperti saat ini, penyebaran sebuah konten akan cepat sekali terjadi. Dengan sekali klik, konten bisa tersebar ke mana saja.

"Jadi memang perlu dipikirkan matang-matang sebelum merekam atau memfoto sesuatu. Bisa saja sudah dihapus, tapi data di ponselnya ditarik lagi, atau ponselnya hilang, lalu rekamannya jadi viral," pesan psikolog klinis dewasa dari TigaGenerasi, Anna Dauhan saat dihubungi Health-Liputan6 beberapa saat lalu. 

Sebelum merekam, pikirkan dampak yang akan terjadi bila video intim tersebut viral. Anna mengingatkan dampaknya bukan hanya bagi diri sendiri dan pasangan, tapi juga lingkungan.

"Perlu dipikirkan dampak kalau rekaman atau foto tersebut sampai viral, bukan hanya ke diri sendiri, tapi juga ke keluarga. Juga lingkungan dia berada misalnya almameter, tempat kerja, apalagi bila kelompok tersebut terekam dalam adegan itu," pesan Anna 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya