Pembangunan Bandara Perlu Libatkan Maskapai

Pelaku usaha maskapai meminta kepada operator bandara untuk melibatkan maskapai sehingga pembangunannya efektif dan bermanfaat.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Okt 2017, 21:00 WIB
Sejumlah pesawat terbang terparkir di Bandara Pondok Cabe di Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (22/2). Maret mendatang, maskapai Garuda Indonesia akan membuka penerbangan dari bandara milik PT Pertamina (persero) ini. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaku usaha maskapai meminta kepada operator bandar udara untuk lebih melibatkan maskapai dalam setiap pembangunan bandar udara. Hal ini dilakukan supaya pembangunan bandara lebih efektif dan bermanfaat.

Ketua Indonesia National Air Carrier Asosiation (INACA) Pahala N Mansury mengatakan, selama ini maskapai hanya menerima apa saja kebijakan operator bandara mulai dari biaya hingga rencana pengembangan infrastruktur bandara itu sendiri.

Pahala mencontohkan, saat ini operator bandara memiliki kebijakan untuk menaikkan biaya-biaya bandara antara lain biaya parkir pesawat, landing fee, dan lain sebagainya.

"Seperti masalah tarif kebandarudaraan ini, kita sebagai maskapai tentunya akan mempengaruhi ke biaya operasional dan terefleksi ke biaya tiket nantinya. Jadi harapannya dalam penetapan hal-hal seperti ini bisa mempertimbangkan juga dari sisi maskapai," kata Pahala di Hotel Borobudur, Kamis (26/10/2017).

Pahala mengungkapkan saat ini biaya kebandarudaraan memiliki pengaruh 5-17 persen dari keseluruhan biaya operasional. Sementara paling tinggi masih dari sisi bahan bakar yang mencapai 60 persen.

Oleh karena itu, dengan dilibatkannya maskapai dalam pembentukan kebijakan di bandara ini, diharapkan tercipta win-win solution antara operator bandara dan maskapai.

"Contoh lagi misal bandara itu mau kembangkan taxi way atau pembangunan landasan baru, kalau ada masukan dari kita itu bakal lebih baik, toh kita penggunanya juga nanti," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Selanjutnya

Sebelumnya, Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi juga mengatakan seluruh pemangku kepentingan industri penerbangan harus bersinergi untuk membangun sebuah konektivitas yang dapat mendorong perkembangan industri pariwisata di Indonesia.

Budi mengatakan, melalui konektivitas yang tengah dibangun bersama ini, tentunya akan memberikan banyak manfaat positif bagi pariwisata Indonesia.

Maskapai, bandara dan seluruh stakeholder industri penerbangan di indonesia harus terus bersinergi dan berinovasi agar terciptanya industri penerbangan dan industri pariwisata dalam negeri yang kompetitif, efisien dan profitable.

"Harapan kami kiranya seluruh stakeholder industri penerbangan dan pemerintah dapat membangun sinergi yang lebih intensif lagi untuk menjadikan penerbangan Indonesia dapat terus menjadi tuan rumah di dalam negeri," ujar Menhub. (Yas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya