Liputan6.com, Penajam - Praktik prostitusi terselubung warung remang-remang di Kelurahan Pamaluan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, semakin marak. Fenomena ini diduga imbas ditutupnya lokalisasi Lembah Harapan kilometer 17 dan Manggar Sari Kota Balikpapan.
Sejumlah masyarakat yang ditemui di Penajam, mengaku resah dengan praktik prostitusi di warung remang-remang itu. Warga meminta instansi terkait segera menggelar penertiban.
Berdasarkan informasi, para pekerja seks komersial awalnya hanya berjumlah tiga orang dan bertambah menjadi 10 orang. Mereka berasal dari eks lokalisasi Lembah Harapan kilometer 17 dan Manggar Sari, Kota Balikpapan.
Dari penelusuran, warung remang-remang yang mayoritas pelayanannya wanita itu menyediakan menu minuman kopi dan makanan ringan. Selain menjadi pelayan, sebagian besar pekerja warung yang berasal dari luar daerah tersebut juga terkadang menemani dan melayani pengunjung dengan tarif Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau pengunjung datangnya jam 12 malam tarifnya Rp 600 ribu, karena saya yang bayar sewa kamarnya. Kalau lagi ramai, saya bisa dapatkan Rp 5 juta dalan sebulan," ujar salah satu pelayan warung yang mengaku bernama Santi (27), dilansir Antara.
Warung remang-remang yang menyediakan menu minuman kopi dan makanan ringan tersebut merupakan bangunan kayu tidak permanen, serta diduga tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Izin Gangguan atau IG.
Kasi Operasional Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Penajam Paser Utara Muhtar, saat dihubungi terpisah menyatakan, juga sudah melakukan penyelidikan warung remang-remang yang diduga dijadikan sebagai tempat prostitusi terselubung tersebut.
"Kami telah mengajukan anggaran operasional, dan dalam waktu dekat kami lakukan penertiban sejumlah warung remang-remang yang dijadikan tempat praktik prostitusi terselubung itu," jelasnya.
"Jika melakukan penertiban bukan menggunakan mobil dinas, karena kalau menggunakan mobil dinas pasti ketahuan dan juga melibatkan aparat kepolisian dan polisi militer," ujarnya.
Selain itu, petugas penegak peraturan daerah Kabupaten Penajam Paser Utara akan menertibkan sebuah tempat yang juga diduga menyediakan pekerja seks komersial dan minuman keras atau minuman keras di Silkar, Kecamatan Penajam.
Sejak 1 Juni 2016, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersama Kementerian Sosial telah menutup serentak seluruh lokalisasi dan tempat prostitusi yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di daerah setempat.
Namun, kebijakan penutupan tersebut belum berjalan maksimal. Sebab, disinyalir masih ada sebagian lokalisasi dan lokasi prostitusi yang beroperasi dengan cara sembunyi-sembunyi, termasuk warung remang-remang.
Saksikan video pilihan di bawah ini: