Dua Hari Sekali, Miliarder Lahir di Wilayah Ini

Semakin banyak miliarder baru muncul dari bisnis di bidang teknologi.

oleh Vina A Muliana diperbarui 27 Okt 2017, 20:00 WIB
Sejumlah penari tampil di jalan Ikeda saat festival Awa Odori di Kota Miyoshi, Jepang (16/8). Para penari Awa Odori datang dari berbagai kalangan. (AFP Photo/Yasuyoshi Chiba)

Liputan6.com, Jakarta - Total kekayaan seluruh miliarder di dunia melonjak ke angka US$ 6 triliun. Hal ini diungkap oleh laporan terbaru yang dirilis UBS pada Kamis lalu.

Laporan itu menyebut, total kekayaan taipan dunia bisa meningkat 17 persen berkat banyaknya miliarder baru di wilayah Asia. Pertumbuhan di sektor bahan, industri, keuangan dan teknologi.

"Secara tidak langsung, Anda dapat mengatakan bahwa pemerintah, regulator, dan bank sentral mungkin telah berkontribusi terhadap penciptaan kekayaan para miliarder ini," tutur kepala riset UBS Josef Stadler seperti dilansir dari CNBC, Jumat (27/10/2017).

UBS melaporkan, meski Amerika Serikat masih menjadi wilayah dominan untuk penyimpanan kekayaan miliarder, tren terkini justru memperlihatkan Asia bisa menjadi daerah alternatif. Jika tren ini terus berlanjut bukan tidak mungkin Asia akan menggantikan Amerika Serikat dalam empat tahun mendatang.

Lebih lanjut Stadler mengatakan, meningkatnya jumlah miliarder ini juga tidak menjadikan ketimpangan semakin besar.

"Jika Anda lihat pada faktanya, 1.500 miliarder ini mampu memberikan lapangan kerja pada 28 juta orang. Itu ekuivalen dengan jumlah tenaga kerja di Inggris," tutur dia.

Miliarder baru kebanyakan berasal dari industri teknologi. "Ini juga menjadi fakta yang bagus di mana bisnis yang berbasis teknologi bisa memberikan 98 persen manfaatnya pada masyarakat," jelas Stadler.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya