Ternyata Begini Cara agar Si Kecil Tak Rewel Saat di Pesawat

Dalam suatu penerbangan jarak jauh, anak di bawah usia 12 tahun akan mulai merasa bosan pada menit ke-49 di pesawat.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 28 Okt 2017, 18:30 WIB
Ilustrasi tiket pesawat (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta “Apa kita sudah sampai?” Pertanyaan tersebut kerap terlontar dari mulut anak-anak pada menit ke-49 dalam sebuah penerbangan jarak jauh. Temuan ini diungkap Dr Sandi mann, seorang psikolog dan spesialis kebosanan dari Universitas Central Lancashire.

Bekerjasama dengan salah satu maskapai terbesar di dunia, Dr Sandi Mann mengeluarkan Child Boredom Quotient (CBQ), sebuah riset untuk membantu orangtua mengidentifikasi dan mengatasi rasa bosan pada anak-anak dalam sebuah perjalanan udara, di mana di saat yang bersamaan, para orangtua juga berjuang melawan rasa bosan.

Menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Jumat (27/10/2017), riset tersebut dilakukan Censuswide atas nama Emirates pada Juni 2017. Data diambil melalui survei online dengan sampel lebih dari dua ribu orangtua dan anak-anak mereka yang berusia 6 bulan hingga 12 tahun.

Dalam penelitian ini Dr Mann membagi ke dalam 4 kategori yakni Active (A), Passive (P), Creative (C), dan Sensory (S). Hasil pembagian kategori ini akan membantu para orangtua untuk menghasilkan aktivitas untuk menghilangkan kejenuhan sebelum dimulai.

Hasil penelitian menunjukkan, 64 persen orangtua khawatir akan perihal bagaimana menghibur anak-anak mereka, sebanyak 43 persen memiliki kekhawatiran anak-anak mereka akan mengganggu penumpang lain. Sementara 41 persen orangtua mengakui mereka memberikan anak-anak mereka cemila, permen, cokelat demi dperilaku baik mereka selama dalam penerbangan.

Temuan lainnya mengatakan, sebanyak 33 persen orangtua mengaku menggunakan perangkat elektronik, yaitu ponsel dan konsol games lainnya, aplikasi favorit, serial tv maupun film untuk mengalihkan perhatian anak-anak agar tetap tenang selama penerbangan. Dan temuan terakhir menemukan, sekitar 16 persen orangtua mengaku membiarkan anak-anak mereka berlarian di bandara sebelum boarding.

"Orang tua dari anak-anak yang berusia 3 hingga 4 tahun akan mulai menyadari bahwa di saat-saat seperti ini mereka sangat aktif secara fisik. mulai belajar tentang kemandirian dan mereka mulai membutuhkan hal-hal yang lebih canggih untuk menghibur mereka dibandingkan ketika umur mereka lebih muda. Misalnya, ‘pengasuh elektronik’ seperti tablet dan ponsel, belum tentu cocok untuk semua kalangan usia. Tak hanya itu, orang tua dari anak yang memiliki usia lebih muda akan menemukan bahwa mereka memberikan perhatian yang kurang jika dibandingkan dengan apa yang mereka berikan ke anak yang berusia lebih tua. Menghilangkan interaksi dengan ‘pengasuh elektronik’ ini akan mencegah anak-anak dari rasa jenuh yang mengganggu,” ujar Dr Sandi Mann. Namun, bukan hanya memberikan ‘pengasuh elektronik’ yang dilakukan para orang tua ketika berpergian dengan anak-anak mereka di pesawat tebang. Sekitar 7 persen dari responden mengakui bahwa mereka mencoba menggunakan masker mata untuk merasa lebih santai hanya untuk menghindari gangguan yang kiranya akan terjadi di sekitar mereka. Selama melakukan aktivitas di penerbangan, film kesukaan anak-anak hanya bisa menahan mereka selama 40 menit (untuk kelompok usia 0 – 2 tahun) hingga 105 menit (untuk kelompok usia 11 – 12 tahun).

 

Solusi Jitu

Sedangkan untuk ‘pengasuh elektronik’ hanya bisa menahan mereka dari kejenuhan selama 30 menit (untuk kelompok usia paling muda) hingga 90 menit (untuk kelompok usia yang lebih tua). Sementara itu, untuk aktivitas kreatif seperti menggambar, buku mewarnai dan stiker adalah kegiatan yang paling menjadi favorit bagi anak-anak di kelompok usia lebih muda sedangkan kuis dan teka-teki menjadi pilihan di kelompok anak usia maksimal 9 tahun.

“Anak-anak di usia yang lebih muda sebenarnya tidak membutuhkan mainan yang canggih di dalam sebuah penerbangan. Mereka akan lebih terhibur dengan hal-hal sekitar – termasuk para penumpang lain dan orang tua mereka. Sebagai contoh, aktivitas berjalan di sepanjang lorong pesawat akan menjadi latihan yang bagus bagi kelompok usia 1 hingga 3 tahun dan untuk kelompok usia 0 – 1 tahun akan bagus untuk mereka merasakan pengalaman di lingkungan yang berbeda. Aktivitas menyanyi bersama anak dan juga permainan cilukba juga akan menghibur mereka,” tambah Dr Sandi Mann.

Lebih lanjut lagi, Dr Sandi Mann menambahkan, untuk kelompok usia yang lebih tua bisa diberikan aktivitas dengan material sederhana seperti buku gambar dan krayon, buku puzzle, dan komik. Tak hanya itu, orang tua juga harus memastikan agar anak-anak mereka bisa beristirahat sesekali dari aktivitasnya, misalnya dengan berjalan di sepanjang lorong pesawat dan cobalah untuk membatasi pemandangan pasif (statis) seperti ketika di rumah. Para orangtua juga tidak perlu khawatir bahwa anak mereka akan merasa jenuh dengan mainan mereka meski hanya berupa perangkat sederhana. Para anak akan menemukan cara kreatif untuk terus aktif dengan berbagai aktivitas yang melibatkan otak mereka.

 

Emirates Ice Entertainment System

Jade Cobbs, Emirates Cabin Supervisor, mengatakan, “Kami sangat paham bahwa para orangtua sering kali memiliki ketakutan untuk melakukan perjalanan panjang dengan rasa bosan yang akan muncul pada anak-anak mereka. Bagaimanapun, orangtua tidak perlu menunggu hingga tanda kejenuhan muncul. Mereka bisa meminta tolong kepada awak kabin untuk menyediakan berbagai tontonan untuk yang cocok bagi anak-anak, baik film maupun serial televisi, yang ada di Emirates Ice Entertainment System. Dengan ini, keluarga, terlebih lagi orang tua, bisa terhindar dari kejenuhan selama penerbangan, baik dengan kegiatan menonton yang telah dipersiapkan sebelumnya, permainan interaktif ataupun dengan hiburan dalam pesawat.

Dr Sandi Mann telah membuat panduan yang disarankan bagaimana untuk menyusun perjalanan yang menyenangkan selama di pesawat untuk setiap rentang usia. Kegiatan dikategorikan sebagai Active (A), Passive (P), Interactive (I), Creative (C) atau Sensory (S). Dengan ide mengkombinasikan dan menghentikan aktivitas pada saat yang tepat, sehingga bisa mengurangi tingkat kebosanan dan kegelisahan pada anak-anak selama penerbangan.

Berikut ini beberapa contoh yang bisa dijadikan panduan.P: menonton film, mendengarkan lagu.A: Berjalan di lorong pesawat, bermain kartu.C: Menggambar, mewarnai.S: Penyegaran seperti makan,I: Membacakan buku cerita, mengobrol

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya