Liputan6.com, Nicosia - Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat kecerobohan yang ia perbuat sendiri.
Bukan karena patah tulang karena terjatuh, ataupun salah bantal melainkan ada dua buah magnet yang menyatu pada bagian tulang rawan hidungnya.
Dikutip dari laman Daily Mail, Jumat (27/10/2017), anak laki-laki yang tak disebutkan identitasnya itu berasal dari Siprus.
Ia tak mampu mengeluarkan dua buah keping magnet yang ia masukan sendiri ke dalam lubang hidung. Nahasnya, dua keping magnet itu malah menyatu di bagian tulang rawan hidung dan tak bisa dilepaskan.
Baca Juga
Advertisement
Melihat kondisi ini, dokter yang bertugas di Near East University Hospital segera mengambil langkah antisipasi. Beberapa cara sudah dilakukan tetapi tetap saja gagal.
Makin lama, hidung bocah tersebut mulai berdarah hingga membuatnya meringis kesakitan.
Dalam keterangannya, dokter menyebut satu-satunya cara yang dapat digunakan adalah melakukan teknik 'emergency removal'.
Apabila hal ini terus dilakukan, gaya tekanan magnet akan membuat hidung bocah tersebut terkikis.
Ahli bedah pun diterjunkan, dokter yang ada di ruang operasi menggunakan dua magnet tambahan untuk menarik kepingan yang menyatu tersebut.
Alhasil, dua keping magnet itu berhasil dilepaskan. Namun, tak lantas membuatnya bisa pulang ke rumah. Ia harus beristirahat dan menjalani proses pemulihan tulang rawan hidung.
Dikira Flu Perut, Bocah Ini Ternyata Telan 8 Magnet
Para orangtua mungkin harus lebih waspada mengawasi buah hatinya saat bermain. Sebab jika tidak, akibat fatal bisa saja terjadi seperti yang dialami Brady Westphal.
Bocah 10 tahun buru-buru dilarikan ke rumah sakit karena mengalami rasa sakit tak biasanya di bagian perut. Diagnosa awalnya ia terkena flu perut, namun setelah diteliti barulah diketahui bahwa ada 8 magnet 'bersemayam' di dalamnya.
"Ketika aku menelan lebih dari satu magnet, aku ingin merasakan benda itu menempel di dalam perut," ucap Brady seperti dikutip dari stasiun KFOR.
Menurut para dokter, magnet-magnet yang ditelan Brady selagi berlibur bersama keluarga telah menembus lambung sehingga merobek ususnya. Lalu merusak beberapa bagian di dalam rongga perut anak itu.
"Magnet-magnet itu tak bergerak melewati usus. Mereka saling menempel dan jaringan usus di antaranya terjepit, sehingga saluran darahnya terhenti. Jaringan ususnya bisa mati," jelas Dr. John Grunow.
Ternyata, inilah kedua kalinya para dokter di UGD Rumah Sakit Anak Oklahoma University Medical Center menangani kasus tersebut dalam beberapa minggu terakhir.
"Aktivitas ini bisa berujung maut. Saya tidak melebih-lebihkan. Magnet di dalam perut ini bisa mematikan," tegas Grunow.
Para orangtua pun diminta waspada terhadap anak-anak yang menelan magnet. Gejalanya bisa serupa dengan flu.
Beruntung Brady berhasil diselamatkan, seluruh magnet dalam perutnya sudah dikeluarkan. Ia pun bersyukur bisa kembali ke rumah dengan sehat.
"Saya sempat merenung. Saat itulah saya menangis, tapi senang semuanya sudah baik-baik saja," kata Shane Wetphal, ayah Brady.
Advertisement