Liputan6.com, Tokyo - Beberapa waktu lalu, Mazda menunjukkan niatnya untuk menghidupkan kembali mesin rotary. Hanya saja, mesin rotary dilahirkan kembali bukan sebagai dapur pacu utama, melainkan range extender untuk model elektrik di tahun 2019 mendatang.
Seperti diberitakan Carscoops, Mitsuo Hitomi, Managing Executive Officer Mazda Motor Corp, mengatakan hal tersebut kepada Autocar di Tokyo Motor Show. " Mesin rotary tidaklah terlalu efisien untuk digunakan sebagai range extender. Namun, setelah dinyalakan, suara yang dihasilkan sangat senyap dan tenaga dibanding dengan range extender pabrikan lain. Membuatnya lebih cocok untuk sebuah kendaraan elektrik," ungkap Mitsuo.
Baca Juga
Advertisement
Bagi pencinta rotary yang mengidamkan penerus dari mobil sport RX, saat ini Mazda sedang mengembangkan mesin rotary yang berdiri sendiri. Meskipun Mazda juga mengonfirmasi saat ini belum ada model yang akan dipasangkan mesin tersebut. " Meskipun belum ada rencana menggunakannya di produk sebenarnya, tentu saja kami akan mengembangkan mesin rotary yang berdiri sendiri," sambungnya.
Fokus utama Mazda saat ini adalah pengembangan mesin bensin generasi baru Skyactiv-X yang memiliki fitur kompresi pengapian yang dikombinasikan dengan percikan pengapian. Pabrikan asal Jepang tersebut mengklaim emisi yang dihasilkan akan sebersih mobil elektrik.
Ini merupakan kedua kalinya Mitsuo berbicara tentang kelanjutan dari mesin rotary sebagai range extender. Ini menandakan keseriusan Mazda untuk menjadikan mesin rotary sebagai pengisi daya baterai di mobil elektrik.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mazda Restorasi Semua Miata Generasi Pertama
Ada kabar gembira bagi pemilik Mazda MX-5 Miata generasi pertama di Jepang. Semua mobil akan direstorasi langsung oleh pihak pabrikan.
Permohonan restorasi akan dibuka akhir tahun ini. Sementara, proses restorasinya akan dilakukan tahun depan. Restorasinya sendiri hanya akan dilakukan di classic center yang sudah ditunjuk.
Menurut laman Japanese Nostalgic Car, dikutip Selasa (8/8/2017), agar konsumen puas, pihak pabrikan telah mempersiapkan spare part asli atau OEM. Artinya, restorasi nanti benar-benar akan mengembalikan Miata ke bentuk aslinya seperti puluhan tahun yang lalu.
Namun, bukan berarti keinginan konsumen tidak diakomodasi. Bahkan, dikatakan bahwa setiap restorasi akan disesuaikan dengan keinginan konsumen.
Bahkan untuk memastikan kualitas restorasi, program ini menggandeng lembaga sertifikasi TUV Rheinland, salah satu organisasi inspeksi dan sertifikasi teknis terbesar di dunia.
Sampai saat ini belum ada informasi soal harga. Namun, tampaknya akan sangat tergantung pada kualitas mobil yang akan direstorasi serta apa saja kustomisasi yang diinginkan konsumen.
Mazda Miata generasi pertama sendiri dibangun antara tahun 1989 sampai 1997. Generasi keduanya diluncurkan setahun setelahnya. Sejak itu, model ini terus mengalami pertumbuhan yang baik. Hingga tercatat sampai April 2016, mobil ini sudah laku sebanyak lebih dari satu juta unit.
Advertisement