49 Orang Melapor Keluarganya Jadi Korban Kebakaran Pabrik Mercon

Pramujoko berharap, keluarga atau kerabat membawa foto-foto yang didalamnya memperlihatkan gigi korban.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 27 Okt 2017, 20:07 WIB
Sejumlah petugas mengevakuasi sejumlah korban ledakan pabrik kembang api di Komplek Pergudangan 99, Jalan Raya Salembaran, Cengklong, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten (26/10). (Liputan6.com/Pool)

Liputan6.com, Jakarta - Tercatat 49 orang telah melapor ke RS Polri. Anggota keluarga mereka diduga menjadi korban kebakaran pabrik mercon, PT Panca Buana Cahaya, di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten.

"Yang sudah sampai sini (melapor) ada 49 orang, sampai jam sekarang (pukul 17.00 WIB)," ujar Ketua Tim DVI RS Polri Kombes Pramujoko, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (27/10/2017).

Jumlah tersebut, lanjut dia, karena satu korban bisa dilaporkan oleh dua hingga tiga orang.

"Korban kan ada 47, tapi satu orang itu kadang-kadang ada dari temennya melaporkan, keluarganya melaporkan. Biasanya pelaporan ante mortem itu lebih banyak dari jumlah korban," terang Pramujoko.

Dia menjelaskan, sampel DNA dari keluarga korban terdekat yang melapor juga sudah diambil.

"Sampel sudah kita ambil. Dari pengambilan itu ada yang kira-kira masih bisa diperiksa DNA, ada juga yang enggak bisa. Karena kalau sudah terbakar parah gitu, enggak bisa diperiksa DNA, DNA sudah rusak," kata dia.

Karena itu, selain DNA, Pramujoko berharap, keluarga atau kerabat korban yang melapor dapat menyertakan foto-foto yang didalamnya terdapat gigi korban.

"Kami sangat berharap dari keluarga korban, teman dekat, barangkali rekan-rekan yang main Facebook bareng-bareng itu, bisa memberikan foto-foto yang bisa memperlihatkan gigi (korban)," ucap Pramujoko.

Dia menegaskan, kalau menyerahkan foto misalnya yang terdapat tato, itu tidak berguna. Karena, kata Pramujoko, badan korban rata-rata sudah hangus.

"Kalau foto menunjukkan tato segala macam enggak ada manfaatnya, karena kulitnya sebagian besar sudah hangus. Tapi kalau gigi masih ya, 80 persen bisa diperiksa," tutur dia.

Selanjutnya, kata Pramujoko, pihaknya akan mengandalkan dari pemeriksaan DNA, yang kemungkinan baru 2-3 hari ke depan ada hasilnya.

"Sehingga DNA dalam waktu awal-awal ini kita gunakan," tegas Pramujoko.

 


47 Kantong Jenazah

Ledakan dan kebakaran terjadi di gudang sekaligus pabrik kembang api milik PT Panca Buana Cahaya Sukses yang terletak di Jalan Salembaran Jati, Desa Cengklong, Tangerang, pada Kamis 26 Oktober 2017 pukul 09.30 WIB.

Api berkobar diikuti kepulan asap pekat hitam yang tak bisa terkendali oleh pekerja pabrik dan warga sekitar. Api yang menyala semakin tak terkendali dan menyebar secara cepat, menghanguskan bagian gedung pabrik beserta isinya.

Para pekerja yang tengah beraktivitas di pabrik tak sempat menyelamatkan diri. Banyak korban yang ditemukan tewas diduga karena tak mampu menyelamatkan diri

Sebanyak 47 kantong jenazah korban ledakan gudang kembang api Kosambi, Tangerang, tiba di RS Polri, Kamis, 26 Oktober 2017 malam.

Kepala Bidang Pelayanan Dokpol RS Polri Kombes Pol Sumirat mengatakan, 47 kantong jenazah yang diterima RS Polri belum bisa dipastikan berisi 47 jenazah.

"Jumlahnya untuk sekarang terdapat 47 kantong jenazah, bukan jenazah. Karena itu merupakan potongan bagian tubuh saja, jadi belum bisa dipastikan ada berapa korban," ujar Sumirat di RS Polri Jakarta, Jumat 27 Oktober 2017.

Ia berharap, keluarga korban mengecek ke rumah sakit tempat para korban dirawat sebelum datang ke RS Polri. Keluarga bisa melaporkan bila sudah memastikan kerabatnya tidak dirawat di rumah sakit.

"Keluarga korban harus menyiapkan data seperti KTP, foto, dan ciri-ciri khusus agar mempermudah identifikasi. Kebiasaan korban seperti menggunakan aksesori, sidik jari, dan lainnya juga harus disebutkan," ujar Sumirat.

 

Saksikan Video Pilihan di bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya