Liputan6.com, Jakarta Di era generasi milenial, media sosial sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari. Lalu apakah media sosial juga bisa berpengaruh pada kehidupan bangsa dan negara?
Menurut psikolog Ayoe Sutomo, melalui media sosial, saat ini pemuda tidak hanya menggunakan sosial media sebagai wadah bersosialisasi, melainkan juga sebagai wadah untuk menggalakkan nilai-nilai kenegaraan.
Advertisement
"Kalau kita melihat banyak pemuda yang secara aktif menyuarakan mereka peduli terhadap nasionalisme. Hal ini bisa dilihat di sosial media," ucap Ayoe saat dihubungi oleh tim Health-Liputan6, Sabtu (28/10/2017).
Dia mencontohkan, salah satu hal yang dilakukan pemuda untuk meningkatkan nasionalisme melalui sosial media adalah dengan melakukan kampanye mengenai nasionalisme.
"Salah satu kampanye yang digalakkan seperti hashtag 'Kita beda tapi kita kerja bareng'. Menurut saya itu juga hashtag yang baik dan akan lebih bagus kalau diimplementasikan," ucap dia.
Dia juga mengimbau kampanye di media sosial harus dilakukan dengan langkah nyata dengan melakukan gerakan kreatif, misalnya dengan mengajak anak muda di seluruh Indonesia agar bisa lebih bersatu dan menghasilkan output lebih postif.
Di mata Ayoe, rasa nasionalisme di era milenial sudah cukup baik. Dia menilai sudah banyak pemuda yang peduli terhadap kemajuan bangsa.
"Kalaupun masih ada beberapa lain yang masih berpikiran sempit tapi saya melihat sudah cukup banyak anak muda yang secara sadar dan aktif menjunjung tinggi nasionalisme terlihat dari apa yang berkembang di media sosial," pungkasnya.
Simak juga video menarik berikut ini: