Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini Partai Golkar Nurul Arifin terkejut, saat mengetahui berita terkait keputusan partainya untuk mengusung Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien di Pilkada Jawa Barat 2018.
Nurul mengaku sempat menelepon Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham, untuk mengkonfirmasi kebenaran berita yang sudah beredar di media tersebut.
Advertisement
"Iya sebenarnya sih saya berharap masih ada perubahan. Tetapi ternyata setelah saya konfirmasi, Pak Sekjen sudah melakukan press conference yang menyatakan, rekomendasi Partai Golkar ke Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur dan Daniel Muttaqien sebagai calon Wakil Gubernur," jelas Nurul saat ditemui usai kegiatan Safari Budaya di Kelurahan Antapani, Kota Bandung, Jumat 27 Oktober 2017 malam.
Keputusan tersebut lanjut Nurul, tidak sesuai dengan harapannya sebagai pengurus DPP Partai Golkar. Karena baginya, kader internal harus tetap diutamakan untuk menghadapi kontestasi politik. Apalagi, sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi dianggap berhasil menaikkan elektabilitas partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Saya berharapnya jatuh (rekomendasi) ke Kang Dedi. Kita inginnya kader internal, kemarin itu kan rekomendasi diberikan kepada Kang Dedi untuk penjajakan koalisi dan pasangan calon. Tapi ternyata, keputusannya seperti ini, saya kira DPP punya pertimbangan," tutur Nurul.
Meski begitu, dia tetap memberikan semangat kepada Bupati Purwakarta tersebut, untuk terus memperjuangkan nilai-nilai perkaderan sesuai mekanisme partai. Semangat ini dia berikan, mengingat Dedi Mulyadi tidak mewakili kepentingan pribadi melainkan masyarakat Jawa Barat.
"Saya tahu banyak masyarakat yang mencintai Kang Dedi, beliau orangnya juga konsisten. Semoga bisa terus menjaga kekompakan Golkar, karena elektabilitas Partai Golkar di Jawa Barat naik karena kerja keras beliau," tandas Nurul.
Jika Dedi Mulyadi ingin menerima pinangan partai lain untuk maju dalam kontestasi Pilgub Jawa Barat, sebagai pribadi dan pengurus DPP Golkar, Nurul mempersilakan dengan catatan Dedi Mulyadi tidak keluar dari Partai Golkar.
"Saya memahami, itu hak pribadi Kang Dedi, tetapi saya berharap Kang Dedi tidak keluar dari Partai Golkar, masih sebagai kader," pungkas Nurul.
Saksikan video di bawah ini: