Coret-Coret Seru Anak Muda Solo Sambut Sumpah Pemuda

Anak-anak muda di Solo melukis mural di tembok maupun pintu pertokoan di Jalan Gatoto Subroto Solo, dalam rangka merayakan Sumpah Pemuda.

oleh Fajar Abrori diperbarui 28 Okt 2017, 20:00 WIB
Sejumlah anak muda di Solo sedang menyelesaikan lukisan mural di tembok maupun pintu pertokoan yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Solo.(Liputan6/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Anak-anak muda Solo unjuk cara kekinian dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda. Mereka corat-coret mural di pusat pertokoan di Jalan Gatot Subroto (Gatsu) Solo. Walhasil jalanan yang berderet sekitar 40 toko ini menjadi hidup dan indah dipandang.

Sejak lima hari terakhir, seratusan anak muda kompak menggambar di tembok dan pintu toko di Jalan Gatot Subroto. Mereka melakukannya di kala malam hari, tepatnya setelah toko-toko di salah satu pusat perekonomian Solo itu tutup. 

Aksi dari anak-anak muda ini menuai hasil. Tembok-tembok yang dulunya itu hanya sebuah benda mati, kini menjadi sebuah medium yang menghidupkan malam di Kota Solo. Mata dimanjakan dengan warna-warni coretan itu.

Jangan bayangkan lukisan itu sekadar coretan. Karena mural ini dikonsep sedemikian rupa agar memiliki sebuah roh tentang mural itu. Yakni ada nilai edukasi ataupun kritik sosial. Walhasil, area tersebut layak disebut kampung mural.

Sejumlah anak muda di Solo sedang menyelesaikan lukisan mural di tembok maupun pintu pertokoan yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Solo.(Liputan6/Fajar Abrori)
Di satu sisi ada gambar Nike Ardila, yang dianggap sebagai ikon musik pop wanita Indonesia. Di sampingnya ada Kurt Cobain dan Jimmy Hendrix yang berdampingan dengan Jean Basquiat, seorang pelukis jalanan New York yang menjadi ikon seni grafiti mural.

Di samping gambar ikon-ikon seniman itu, ada lukisan perempuan yang sedang membatik. Di sisi lain ada gambar tentang tokoh-tokoh Sumpah Pemuda, macam Mohammad Yamin, Sugondo Joyopuspito.

Beralih ke tembok yang lain, tepatnya di sebuah toko jam, ada lukisan wajah Peter Henlein, penemu arloji. Menariknya, lelaki Jerman ini berbalutkan baju lurik. Lukisan ini memanjang vertikal sekitar 18 meter di toko arloji itu.

Sejumlah anak muda di Solo sedang menyelesaikan lukisan mural di tembok maupun pintu pertokoan yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Solo.(Liputan6/Fajar Abrori)
Ada juga gambar wajah Presiden Joko Widodo. Menggunakan blangkon dan surjan, Joko Widodo tampak tersenyum. Di sisinya ada gambar abstrak warna-warni, menyimbolkan keberagaman.

Aksi ini diinisiatori oleh seniman kawakan Sardono W. Kusumo. Sebelumnya, ia bersama anak-anak muda ini menggambar Menteri Susi Pudjiastuti layaknya seorang Wonder Woman melawan perompak yang disimbolkan dengan tokoh film Jack Sparrow.

Sardono lantas menghimpun energi untuk mempercantik Jalan Gatot Subroto. Harapannya agar jalan yang dulunya terkesan 'mati' saat malam hari bisa hidup. "Aksi ini juga kerjasama dengan Pemkot Solo, " jelas dia kepada Liputan6.com di Jalan Gatot Subroto Solo, Jumat malam, 27 Oktober 2017.

Sejumlah anak muda di Solo sedang menyelesaikan lukisan mural di tembok maupun pintu pertokoan yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Solo.(Liputan6/Fajar Abrori)
Sardono menjelaskan jika ide untuk menyulap jalan itu terinspirasi dari jalanan di New York. Ia menceritakan kisah ikon grafiti Jean-Michel Basquiat. Lelaki asal Haiti mencoret-coret gambar di salah satu sudut kumuh di New York.

"Dan pada akhirnya ia ditemukan seniman Andy Warhol hingga karya-karya Basquiat ini memiliki nilai jual tinggi. Melalui kisah ini, saya ingin menegaskan jangan main-main dengan coretan anak-anak muda ini. Berilah tempat mereka berekspresi, " jelas Sardono yang pernah tinggal di New York ini.

Bagi Sardono, seni mural bukan hanya coretan di tembok. Tapi substansi seni mural ada korelasinya dengan ruang publik, bahwa ruang publik ini adalah tempat yang harus dijaga bersama.

"Dengan adanya lukisan ini, akan muncul ruang keindahan kota. Mata itu harus dihargai. Nanti pada akhirnya diharapkan bisa menjaga bersama-sama ruang publik itu. Jadi warga itu merasa memiliki, " kata dia.

Sejumlah anak muda di Solo sedang menyelesaikan lukisan mural di tembok maupun pintu pertokoan yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Solo.(Liputan6/Fajar Abrori)
Sementara itu, koordinator aksi mural, Irul Hidayat menjelaskan bahwa kegiatan ini sengaja mengambil momentum Sumpah Pemuda. Banyak anak muda yang ikut ambil bagian dalam kegiata seni ini. Tak hanya melukis, mereka juga melakukan pendekatan dengan pemilik toko yang tembok maupun intunya akan dilukis mural. Aksi lukisan mural ini sudah dimulai satu bulan lalu.

"Jadi kita mengonsep lukisan-lukisan, kita juga melakukan dialog dengan pemilik toko. Bukan hal yang mudah untuk meminta izin empunya toko, karena kita mau ngorek-ngorek temboknya. Dan pada akhirnya, setelah berdialog, para pemilik toko ini setuju, " kata dia.

Sejumlah anak muda di Solo sedang menyelesaikan lukisan mural di tembok maupun pintu pertokoan yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Solo.(Liputan6/Fajar Abrori)
Aksi ini melibatkan sekitar 111 seniman muda dari wilayah Solo dan sekitarnya. Mereka ini tergabung dalam puluhan komunitas mural di Solo. Mereka inilah yang menggambar tembok 40 toko di area jalan ini. "Hingga sampai saat ini kita sudah habis 200 kaleng cat dan seribuan cat sprayer, " jelas dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya