Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis mengimbau agar seluruh industri penyiaran, termasuk televisi, menyajikan program-program yang mengusung identitas keindonesiaan.
Menurut Yuliandre, hal tersebut penting dilakukan oleh industri penyiaran, karena masyarakat Indonesia yang beragam pada era kecanggihan teknologi sekarang ini.
Advertisement
"Jadi dengan (masyarakat) multikultur ini di era kecanggihan teknologi, tetap bisa menghadirkan program dan konten-konten harus mempunyai karakter dan identitas NKRI," kata Yuliandre di Studio 6 Emtek, Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu (26/10/2017).
Yuliandre berharap, kecanggihan teknologi yang pesat juga dibarengi sumber daya manusia yang mumpuni, agar tetap menyajikan konten-konten yang positif bagi masyarakat Indonesia.
"Harapannya teknologi berubah dengan cepat, ini sumber dayanya juga harus cepat. Seperti cerdas ide gagasan dan konten tentunya, agar tidak hanya copy paste dan tidak monoton," kata Ketua KPI itu.
Apresiasi untuk Penerima Anugerah
Yuliandre juga mengapresisi kepada seluruh lembaga penyiran yang mendapatkan Anugerah KPI 2017. Menurut dia, posisi KPI sebagai lembaga negara tidak hanya memvonis industri penyiaran seperti teguran.
"Fungsinya adalah harus mengapresiasi industri penyiran tidak hanya memvonis. Kita mempunyai rapor khusus dan harus diapresiasi, salah satunya Anugerah KPI 2017," ujar dia.
Anugerah KPI, lanjut Yuliandre, adalah wujud kerja sama dalam industri penyiran. "Bagaimana anugerah ini bisa disampaikan kepada masyarakat, itu semangat Anugerah KPI 2017," kata dia.
"Hari ini adalah hari Sumpah Pemuda, KPI menyampaikan selamat kepada yang mendapatkan anugerah. Jangan berkecil hati yang belum mendapatkan, tahun depan yang belum maksimal dimaksimalkan kontennya," imbuh Yulindre.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement