PUPR Turun Tangan Atasi Ambruknya Jembatan Beton Tol Pasuruan

Kementerian Pekerjaan Umum bergerak cepat menindaklanjuti ambruknya girder atau jembatan beton di proyek tol Pasuruan-Probolinggo.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 29 Okt 2017, 17:32 WIB
Ilustrasi jalan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) langsung bergerak cepat menindaklanjuti ambruknya girder (jembatan beton) di proyek tol Pasuruan-Probolinggo, Jawa Timur. Peristiwa nahas ini merenggut satu korban jiwa, dan dua orang luka-luka.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto mengungkapkan, jalan tol Pasuruan-Probolinggo sedang tahap pembangunan. Adapun pemegang konsesi tol Pasuruan-Probolinggo PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol yang 100 persen dimiliki PT Waskita Toll Road.

Kontraktor yang menangani ruas tol ini adalah PT Waskita Karya, dengan pihak konsultan supervisi, yaitu PT Virama Karya dan konsultan Pengendali Mutu Independen (PMI), PT Monoheksa.

"Setelah tiga girder di erection dan dipasang bresing, hari ini dilanjutkan dengan pemasangan girder keempat. Saat girder sudah pada posisi dan akan dilakukan pemasangan bresing girder keempat patah, lalu mengenai tiga girder yang sudah terpasang," jelas Arie melalui pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Minggu (29/10/2017).

Akibatnya, lanjut Arie, keempat girder yang sudah terpasang patah seluruhnya. Dia menyebut, peristiwa ini membuat satu orang meninggal dunia dan dua orang pekerja dirawat di rumah sakit.

Kementerian PUPR, lebih jauh katanya, langsung menindaklanjuti kejadian ini. Penanganan pertama, mensterilkan lokasi, penanganan korban dengan menggandeng pemerintah setempat.

"Kedua, kami mengumpulkan semua data desain, tes, metode kerja, dan kronologi untuk dianalisis lebih dalam," Arie menuturkan.

Ketiga, ia menambahkan, menyusun langkah pengendalian strategis agar kejadian tidak berulang kembali, mengingat ini adalah peristiwa kedua kali dalam proyek pembangunan tol Pasuruan-Probolinggo.

Sebelumnya pada Juli ini, seorang mandor pengerjaan tol Pasuruan-Probolinggo tewas tertimba reruntuhan tembok rumah milik warga saat pembongkaran.

"Kami juga bekerja sesuai prosedur yang telah dikeluarkan Ditjen Bina Marga, dan melakukan pengendalian mutu konstruksi secara profesional," tegas Arie.

Saat dikonfirmasi mengenai kerugian akibat girder tol ambruk, Arie enggan mengungkapkan secara detil. "Korban manusia lebih menjadi perhatian kami," ujar dia.

Sebelumnya dikabarkan girder pembangunan jembatan flyover tol Pasuruan-Probolinggo jatuh. Girder tersebut menimpa empat kendaraan.Diperkirakan jatuhnya girder pada Minggu pukul 09.30 WIB. Flyover itu menghubungkan Desa Plososari-Desa Cukurgondang. Flyover itu adalah pengganti jalan kabupaten.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya