Liputan6.com, Washington D.C - Di saat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump bersiap-siap untuk melawat ke Asia selama 10 hari, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong sudah mengunjungi Washington pekan lalu dengan membawa pandangan yang dinilai mewakili pemerintahannya.
Pada kunjungannya, PM Lee Hsien Loong mengatakan bahwa keadaan geostrategi Asia Pasifik tak hanya bergantung pada dinamika internal, tetapi juga oleh tindakan AS. Demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Senin (30/10/2017).
Baca Juga
Advertisement
Saat berada di Gedung Putih, Lee mengatakan kepada Trump bahwa Singapura sama seperti negara lain. Pihaknya mengamati hubungan AS dan China dengan sangat saksama.
Lee, yang menjabat sebagai PM Singapura sejak 2004, menyinggung persaingan geopolitik antara Amerika Serikat dan China dalam pidatonya di hadapan Dewan Hubungan Luar Negeri -- sebuah think tank di Washington.
Ia menekankan pentingnya peran Amerika Serikat dalam memelihara kondisi strategis dunia.
Lee, yang lancar berbahasa Inggris, Mandarin, dan Melayu sering berkunjung ke Washington dan Beijing.
Lee mengatakan, para pejabat China memandang pemerintahan Amerika Serikat yang sekarang menunjukkan pengutamaan pada hasil, keuntungan, bukan hanya omongan kosong.
Namun, Lee mengamati bahwa China tidak cukup memahami pemerintahan Donald Trump atau kebijakan luar negerinya.