Liputan6.com, Jakarta Unggahan di Facebook tentang seorang pria yang memberi potongan rambut gratis kepada tunawisma, membuat Felisha Ruehmer (37) memutuskan untuk melakukan hal yang sama. Menurutnya, ketika temannya menandai Felisha pada posting-an tersebut, itu adalah sebuah pertanda baginya.
Baca Juga
Advertisement
Felisha yang bersekolah untuk tata rias ini mengatakan bahwa dia akhirnya membuat sebuah posting-an di Facebook. Tujuannya untuk melihat adakah orang lain yang ingin membantunya jika dia memutuskan untuk memberikan potongan rambut gratis kepada tunawisma.
"Ketika aku bangun dan melihat status tersebut, banyak orang dengan sukarela mau membantu dan memberi ide tentang bagaimana agar aku bisa membuatnya berhasil. Aku merasa seperti Tuhan memanggilku untuk melakukannya, jadi aku mengatakan akan melakukannya jika Dia menunjukkan caranya," cerita Felisha.
Dia akhirnya menjadi tuan rumah pertama untuk memberikan potong rambut gratis di Aiken, South Carolina. Felisha juga memiliki beberapa relawan dan penata rambut yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Sebelum kegiatan tersebut dimulai, Felisha terlebih dahulu pergi ke tempat penampungan setempat dan menyebarkan kabar itu dan 106 tunawisma datang kegiatan amal ini.
"Ini membuatku merasa seperti aku terhormat lagi, seperti orang-orang lainnya," ujar seorang pria yang rambutnya dipotong oleh Felisha.
Sejak saat itu, Felisha telah memberi 1.300 potongan rambut kepada para tunawisma sebagai bagian dari organisasi yang dibentuknya, Walking Tall. Dia juga menyediakan makanan, pakaian, dan mandi bagi tunawisma yang datang.
"Jika kamu memikirkan betapa baiknya perasaanmu saat rambutmu selesai dipotong, itu adalah salah satu hal terakhir yang ada di benak seorang tunawisma. Mereka sedang berpikir untuk makan. Potongan rambut bisa memberi mereka kepercayaan diri untuk berdiri dan bukannya merasa seperti kekurangan," kata Felisha.
Bulan lalu, dia membuka kantor pusat untuk organisasi tersebut. Sejak misinya dimulai, Felisha telah melakukan perjalanan ke 17 negara bagian di Amerika Serikat. Wanita ini mengatakan bahwa dia ingin terus melanjutkannya dan melakukan perjalanan ke masyarakat yang berbeda untuk membantu. Dia juga membuat halaman GoFundMe untuk mendanai kegiatannya tersebut.
"Butuh sedikit usaha untuk menjadi orang yang baik. Kami menanam bibit agar orang lain dapat memberikan kebaikan itu lagi," tutup Felisha.
Penulis:
Meidiana Triani
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: