Mural Donald Trump dan PM Israel Saling Berciuman di Yerusalem

Bibir keduanya saling menempel dalam sebuah mural bernada politik di tembok pemisah di Tepi Barat Yerusalem.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 30 Okt 2017, 16:00 WIB
Mural Presiden AS Donald Trump berciuman dengan PM Israel Benjamin Netanyahu di tembok pembatas di Tepi Barat Yerusalem. Mural tersebut karya seniman Australia, Lushux (AFP/Musa Al Shaer)

Liputan6.com, Yerusalem - Ada sebuah mural baru yang menggambarkan momen "romantis" antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Mural itu terpampang di dinding di Tepi Barat Yerusalem.

Mural bermuatan politis itu memperlihatkan bibir Trump dan Netanyahu saling mengecup satu sama lain dan dilengkapi dialog. Demikian seperti dikutip dari Slate.com, Senin (30/10/2017).

Di atas kepala Netanyahu pada mural tersebut, ada kalimat bertuliskan, "Terima kasih untuk dinding ini 'Trumpy'," merujuk tembok kontroversial yang memisahkan pemukiman Israel - Palestina di Tepi Barat Yerusalem.

Sedangkan, dialog Presiden Trump yang menanggapi Netanyahu bertuliskan, "Sayang, negara Anda (Israel) akan selalu menjadi prioritas utama cintaku."

Mural bermuatan politis itu merupakan karya Lushux, seniman yang mengaku berasal dari Australia.

"Tembok itu saja merupakan sebuah pesan politis," kata Lushux kepada Reuters seperti dimuat dalam Slate.com. Saat diwawancarai, Lushux menyamarkan identitas dengan menutupi wajahnya.

"Saya tidak perlu menuliskan 'Free Palestine' atau semacam itu yang bernada lebih gamblang yang justru diabaikan oleh orang-orang," katanya.

Lushux berpendapat, lewat mural dengan gambar yang menarik perhatian dan bersifat simbolik tapi mengandung pesan laten yang tajam, hati masyarakat internasional akan tergerak untuk mendalami isu konflik Israel-Palestina.

Mural Presiden AS Donald Trump berciuman dengan PM Israel Benjamin Netanyahu di tembok pembatas di Tepi Barat Yerusalem. Mural tersebut karya seniman Australia, Lushux (AFP/Musa Al Shaer)

Namun kini, mural Lushux yang menggambarkan Trump dan Netanyahu saling berciuman itu sudah ditimpa dengan cat yang diduga dilakukan oleh otoritas setempat.

Bukan Pertama Kali

Mural "romansa" Trump-Netanyahu bukan karya Lushux pertama yang terpampang di tembok kontroversial tersebut.

Mural Presiden AS Donald Trump di tembok pembatas di Tepi Barat Yerusalem. Mural itu karya seniman Australia, Lushux (AFP/Thomas Coex)

Sebelumnya, ia menggambar mural lain yang menunjukkan Presiden Trump mencium sebuah menara pengawas milik aparat Israel di tembok tersebut.

Mural Presiden AS Donald Trump di tembok pembatas di Tepi Barat Yerusalem. Mural itu karya seniman Australia, Lushux (AFP/Musa Al Shaer)

Karya Lushux lainnya menggambarkan sang presiden ke-45 AS itu mencium tembok di Yerusalem tersebut dan dilengkapi kotak dialog bertuliskan, "Aku (Trump) akan membuat saudara laki-laki untuk kamu (tembok Tepi Barat)." Rencana 'membuat saudara laki-laki' yang dimaksud adalah rancangan tembok perbatasan AS-Meksiko yang digagas oleh Trump.


Tersebar di Penjuru Dunia, Sejak Lama

Karya Lushux di Yerusalem bukan kali pertama sebuah mural menggambarkan Trump berbagi ciuman dengan pemimpin dunia lainnya.

Mural Presiden AS Donald Trump berciuman dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Lithuania (AFP/Petras Malukas)

Tahun lalu, seorang seniman di Lithuania melukis Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin saling berpagut bibir.

Mural Pemimpin Jerman Timur Erich Honecker berciuman dengan pemimpin Uni Soviet Leonid Brezhnev di Tembok Berlin pada masa Perang Dingin (Bundesarchiv/Joachim F Thurn via Wikimedia Commons)

Tema mural seperti itu -- dua pemimpin dunia sesama jenis saling berciuman -- muncul pertama kali pada masa Perang Dingin di Tembok Berlin. Mural tersebut menggambarkan pemimpin Jerman Timur Erich Honecker dan pemimpin Uni Soviet Leonid Brezhnev mengecup satu sama lain di bibir.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya